Batam, Hukum & Kriminal

Ketua LBH DPW IPK, sarankan menyelesaikan secara kekeluargaan, terkait laporan Hendrik siregar.

Juliadi | Selasa 05 Mar 2019 00:05 WIB | 5779



Istimewah


MATAKEPRI.COM, Batam - Pasca meninggalnya Sekjen Dewan perwakilan wilayah (DPW) Ikatan pemuda karya (IPK) Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Siregar akibat kecelakaan lalu lintas di Simp. Kabil pada Minggu, (3/3/2019) menjadi Polemik bagi keluarga Besar pengurus IPK Provinsi Kepri dan IPK kota Batam.

Ketua DPD IPK kota Batam, Hendrik Aritonang mengaku bahwa ia telah di fitnah oleh ketua DPW IPK Provinsi Kepri, Andi Kusuma atas pembunuhan Guntur.

"Sebagaimana tewasnya saudara Guntur akibat kecelakaan lalu lintas, Andi menyebut bahwa saya sudah merekayasa kecelakaan tersebut secara tidak langsung, "kata Hendrik.

Pasalnya, minggu (3/3/2019) pagi di Rumah sakit Embung Fatimah, Hendrik berbicara dengan istri almarhum (Guntur) untuk mengucapkan belasungkawa

"Namun Andi memotong pembicaraan saya dengan istri Guntur, serta mengatakan kau kan kemaren yang ngancam Guntur mau di bunuh, jangan-jangan kau yang melakukannya, " ucap Andi, ditirukan Hendrik.

"Lalu saya menjawab, eh ketua bagus-bagus mulut kau, " ujarnya kepada andi.

"Sehingga terjadi keributan mulut antara saya  dan Andi, lalu kita di lerai oleh rekan masing-masing, " jelasnya.

Sementara, kasus lakalantas tersebut saya tidak tahu persis bagaimana kronologinya, dan ini sudah ditangani sepenuhnya oleh pihak polresta barelang, dan pelaku juga sudah diamankan.

Dengan itu, saya membuat laporan pengaduan atas dugaan tindak pidana penghinaan dengan terlapor atas nama Andi kusuma, untuk itu saya sudah menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polresta barelang.

Ditempat terpisah Andi Kusuma, menjelasakan kepada media, bahwa ia tidak pernah mengatakan tuduhan atau fitnah kepada Hendrik, dimana Hendrik sudah merekayasa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di simpang lampu merah kabil hingga mengakibatkan Guntur, meninggal dunia.

Diakui Andi kusuma, memang benar setelah kejadian laka lantas yang memyebabkan alm Guntur siregar meninggal, " saya ada memghubungi hendrik, guna mempertanyakan apakah ada keterlibatan bang Hendrik atas kematian saudara Guntur".
saya bukan fitnah, namun saya hanya mempertanyakan, " ujar Andi, Senin (4/3/2019).

Di jelaskan Andi kusuma, dia mempertanyakan hal tersebut dikarenakan sebelumnya Hendrik dan Guntur diketahui terlibat perselisihan.

Dan perselihan itu pun diketahui oleh hampir seluruh anggota IPK, perselisihan diawali dari hal sepele yaitu masalah mobil, " Pertikaian mereka masalah mobil CRV model lama yang dipinjam kan oleh Hendrik kepada  Guntur, mobil yang di pakai almahum Guntur itu rusak dan dibawa ke bengkel, namun almarhum Guntur, belum punya dana untuk memperbaiki. Hendri tidak terima itu lah yang menjadi awal perseteruan mereka.

Setelah kejadian itu, saya ada dengar info dari pengurus IPK DPD 1, bahwa rumah Guntur di Serang oleh anggota Hendrik,  bahkan saya juga mendengar bahwa hendri akan menghabisi nyawa Guntur, " jelas Andi.

Karena peristiwa tersebut, " Guntur pun menghubungi saya langsung, dia menyampaikan bahwa rumahnya di serang oleh anggota Hendrik, bahkan hendri mengancam akan membunuhnya.

Baca juga : Kapolda Kepri Lantik Siswa SPN Angkatan 43, 160 Sandang Pangkat Bripda

"Sebagai ketua DPW saya langsung merespons info yang saya terima, saya langsung menghubungi saudara Hendrik dan bertanya,   ada masalah apa sehingga ingin menghabisi nyawa orang. " Lalu Hendrik menjawab, tidak bisa ketua, dia pasti saya habisin, asal jangan ketemu dengan orangnya, pasti bakal saya matiin karena dia sudah banyak mencampuri urusan saya di DPD IPK kota Batam, " Ucap hendrik ditirukan oleh Andi.

Selang berapa lama dari kejadian itu, " Tiba-tiba besoknya saya mendengar informasi bahwa saudara Guntur meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Simpang kabil, sehingga saya syok dan teringat dengan ucapan Hendrik yang tempo hari pernah memberikan statmen akan menghabisi nyawa Guntur, " sambungnya lagi.

Hal yang wajar jika saya langsung berfikiran jangan - jangan ada hubungannya kematian almarhum guntur dengan hendrik.

Ketua LBH DPW IPK Kepri, Sahat Pakpahan menambahkan, bahwa pihaknya masih memberikan kesempatan untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

" Untuk sementara kita masih menunggu dan belum mengambil langkah-langka lain dulu, kalau bisa ini diselesaikan secara kekeluargaan, " kata Sahat. (Adi/tim) 



Share on Social Media