International, News, Politik

Latihan Di Atas Perairan Internasional, Otoritas Rusia Bantah Telah Langgar Wilayah Udara Korsel

| Selasa 23 Jul 2019 18:16 WIB | 3170



Pesawat militer Rusia (istimewa)


MATAKEPRI.COM, Moskow - Otoritas Rusia membantah bahwa pesawat militernya telah melanggar wilayah udara Korea Selatan (Korsel). Rusia menegaskan pesawat militernya hanya melakukan latihan terencana di atas perairan internasional. 

"Dua pesawat pengebom strategis Tu-95 dari pasukan dirgantara Rusia melakukan penerbangan terencana di wilayah udara yang ada di atas perairan netral Laut Jepang (Laut Timur)," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir AFP, Selasa (23/7/2019). 

Dalam pernyataannya, Rusia juga menyangkal bahwa jet-jet tempur Korsel melepaskan tembakan peringatan ke arah pesawat militernya.

Dijelaskan Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya bahwa dua jet tempur Korsel, pada Selasa (23/7) waktu setempat, terbang mendekati pesawat militer Rusia di gugusan kepulauan paling timur yang dikuasai Korsel, namun menjadi sengketa dengan Jepang. Korsel menyebutnya Dokdo, Jepang menyebutnya Takeshima. 

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, jet-jet tempur Korsel itu melakukan 'manuver-manuver tidak profesional' dengan melintas di jalur penerbangan pesawat militer Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, jet-jet tempur Korsel 'mengancam keselamatan' personel militernya dengan manuver itu.

Personel militer Korsel juga disebut tidak melakukan kontak dengan personel militer Rusia saat insiden terjadi. 

Ditegaskan juga oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pesawat-pesawat pengebomnya tidak melenceng dari jalur penerbangan yang telah direncanakan dan berada dalam jarak 25 kilometer dari gugusan kepulauan yang dikuasai Korsel. 

"Ini bukan pertama kalinya pilot-pilot Korea Selatan berupaya, tapi tidak berhasil, untuk mengganggu penerbangan pasukan udara Rusia di atas perairan netral Laut Jepang (Laut Timur)," tegas Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataan terpisah menyebut tiga pesawat militer Rusia -- dua pesawat pengebom Tu-95 dan satu pesawat pengintai airborne A-50 -- awalnya memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korsel di perairan sebelah timur negara itu. Salah satu pesawat militer Rusia, jenis airborne A-50, kemudian terdeteksi masuk ke wilayah udara Korsel. Pesawat militer Rusia itu disebut dua kali melanggar wilayah udara Korsel pada Selasa (23/7) waktu setempat. 

Sejumlah jet tempur Korsel dikerahkan untuk melepaskan tembakan peringatan ke arah pesawat itu. Laporan Associated Press yang mengutip seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel menyebut jet-jet tempur Korsel, termasuk F-16, menembakkan 10 suar dan 80 peluru dari senapan mesin sebagai tembakan peringatan.

Korsel menyebut pesawat Rusia itu sempat meninggalkan area, namun sekitar 3 menit kemudian, kembali melanggar wilayah udara Korsel. Menurut Korsel, pesawat Rusia itu berada di wilayah udara Korsel selama 4 menit. Jet-jet tempur Korsel kembali menembakkan 10 suar dan 280 peluru sebagai tembakan peringatan kedua. 

Total ada 360 peluru yang dilepaskan jet-jet tempur Korsel ke arah pesawat militer Rusia itu sebagai tembakan peringatan. Otoritas Korsel menyebut insiden ini merupakan yang pertama kali sebuah pesawat militer Rusia melanggar wilayah udara Korsel sejak Perang Korea tahun 1950-1953 berakhir.

Menanggapi pernyataan Korsel, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan sama sekali tidak ada 'tembakan peringatan' dari jet-jet tempur Korsel terhadap pesawatnya. Jika memang ada tembakan peringatan, sebut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat militer Rusia pasti membalas.

"Jika pilot-pilot Rusia merasa terancam, responsnya tentu tidak butuh waktu lama langsung dilancarkan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

(***/detiknews)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait