Batam, News, Ekonomi

IHK Kepri November 2019 Mengalami Deflasi

Juliadi | Kamis 05 Dec 2019 11:39 WIB | 3518

Bank Indonesia


Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, BATAM - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada November 2019 tercatat mengalami deflasi, hal tersebut di sampaikan oleh Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri Eko Waluyo Purwoko. 


Menurutnya, Deflasi Kepri pada November 2019 tercatat sebesar 0,03°/« (mtm), tidak sedalam bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,279 (mtm).


Komoditas utama penyumbang deflasi Kepri pada November 2019 adalah cabai merah, kacang panjang dan dngkutan udara. Sementara itu, IHK Nasional tercatat mengalami inflasi sebesar 0,14% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mengalami inflasi sebesar 0,02% (mtm). 


Secara tahunan, inflasi Kepri pada November 2019 tercatat sebesar 1,92% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,38% (yoy) maupun dibandingkan inflasi tahunan Nasional pada November 2019 sebesar 3,00% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga November 2019 tercatat sebesar 0,75°/• (ytd) atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5 + 1% (yoy) pada akhir tahun 2019.


Deflasi Kepri pada November 2019 bersumber dari penurunan harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok sandang. Kelompok transpor. komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,28% (mtm), dengan andil -0,05% (mtm). Komoditas utama penyumbang defla5i pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan adalah angkutan udara yang kembali mendalami deflasi pada November 2019 sebesar 1,55% (mtm) dengan andil sebesar -0,06% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi yang lebih dalam sebesar 2,00% (mtm) dengan andil sebesar -0,08% (mtm).


Penurunan tarif angkutan udara terutama didorong oleh maskapai penerbangan berbiaya murah atau Low-Cost Carrier (LCC) yang terus melakukan penyesuaian harga tiket seiring dengan masih berlangsungnya masa low season di tengah permintaan yang cenderung melemah. 


Sementara itu, kelompok sandang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,29% (mtm) dengan andil -0,02% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya tercatat mengalami inflasi sebesar 0,10% (mtm) dengan andil 0,01% (mtm). Adapun penurunan harga pada kelompok ink bersumber dari komoditas emas perhiasdn yang mengalami deflasi tercatat sebesar 1,43% (mtm) dengan andil -0,02% (mtm), didorong oleh harga emas dunia yang tercatat mengalami penurunan sebesar -0,92% (mtm) pada November 2019.


Secara spasial, Batam dan Tanjungpinang mengalami deflasi. Deflasi Batam pada November 2019 tercatat sebesar 0,01 % (mtm) atau inflasi 1,89% (yoy), sementara Tanjungpinang mengalami deflasi sebésar 0,179 (mtm) atau inflasi 2,07% (yoy). Komoditas utama penyumbang deflasi Batam adalah cabai merah, kacang panjang, dan angkutan udara sementara komoditas utama penyumbang deflasi di Tanjungpinang adalah cabai merah, ikan tongkoI/ambu-ambu dan cabai rawit.


Mencermati perkembangan inflasi terkini, IHK Kepri pada Desember 2019 diperkirakan akan mengalami inflasi. Perlu diwaspadai beberapa risiko inflasi ke depan, namun diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional pada 20a 9 yaitu sebesar 3,5 z 1% (yoy). Beberapa potensi risiko pendorong inflasi di Kepri pada Desember 2019 yakni, pertama, peningkatan permintaan tiket angkutan udara pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang berpotensi mendorong kenaikan tarif angkutan udara sehiFlgga memicu inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan (angkutan udara). 


Kedua, curah hujan dan gelomban9 tinggi dapat memicu kelangkaan pasokan ikan segar, menghambat jalur distribusi bahan makanan serta berdampak pada produksi sayuran sehingga mendorong inflasi pada kelompok bahan makanan. 


Dan ketiga, harga aneka rokok yang mulai meningkat seiring pengumuman kebijakan kenaikan cukai rokok pada tahun 2020.


Langkah pengendalian inflasi tahun 2019 mengacu kebijakan 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif). Penguatan koordinasi serta sinkronisasi kebijakan dilakukan untuk pengendalian harga dan diharapkan inflasi Kepulauan Riau tahun 2019 dapat tetap tenaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 z 1%. (Adi)



Share on Social Media