Kementan Targetkan RI Tak Lagi Impor Jagung di 2017

| Jumat 03 Feb 2017 02:26 WIB | 2863

Pasar


Istimewa


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan produksi jagung naik siginifikan pada tahun lalu. Produksi komoditas utama kedua setelah beras ini tercatat 23,2 juta ton pipilan kering, naik dari produksi 2015 sebesar 19,6 juta ton.

Seperti di rilis Detik Finance bahwa Kepala Biro Perencanaan Kementan, Kasdi Subagyono, mengatakan swasembada jagung bisa selesai tahun ini atau paling lambat mundur di 2018. Agar tak lagi ada impor jagung, tahun ini produksi jagung targetnya bisa mencapai 25,2 juta ton.

"Kami sudah bisa jadi lumbung pangan jagung pada 2018, tapi kami mau percepat lagi bisa di 2017. Kami optimis akan sampai kalau melihat posisi produksi di 2016 yang sudah kita ketahui," terang Kasdi ditemui di kantornya, Ragunan, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Menurutnya, kelebihan produksi ini tak lepas dari penambahan luas tanam jagung di beberapa daerah sentra produksinya. Targetnya, ada 3 juta hektar lahan baru jagung hingga akhir 2017. Hitung-hitungan kasarnya, jika tambahan luas lahan terealisasi seluruhnya, maka akan ada tambahan produksi 15 juta ton lebih.

"Kami tambah 3 juta hektar setahun ini, di mana 1 hektarnya merupakan lahan integrasi dengan perkebunan atau memanfaatkan lahan sawit dan karet. Kalau satu hektar saja bisa produksi 5,3 ton, ada 15 juta ton lebih (tambahan produksi)," ujar Kasdi.

Hitungan Kementan, kata dia, yakni kebutuhan jagung di dalam negeri sebesar 20 juta ton, termasuk untuk memenuhi permintaan jagung untuk industri pakan ternak. Sementara impor jagung yang masuk sepanjang 2016 yakni sekitar 600.000 ton. 

"Nah kebutuhan di dalam negeri konsumsinya 20-an juta ton, sudah termasuk industri. Prediksinya 3 bulan ke depan, kami rapat dengan GPMT (Gabungan Pengusaha Makanan Ternak), akan terjadi over produksi di gudang-gudang mereka," ucap Kasdi.

"Sekarang kan lagi posisi kejar yang (tambahan lahan) 3 juta hektar ini, perkembangan luas tanamnya ditambah dengan yang sudah ada sekarang, jadi totalnya ada 6,2 juta hektar untuk lahan jagung. Nanti perkembangan realisasinya kita akan sampaikan," jelasnya.(*)



Share on Social Media