News

Kapal Jenis Perahu Rakyat Hancur Di Terjang Ombak

| Minggu 05 Feb 2017 06:26 WIB | 3105



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Makassar - Kecelakaan kapal yang menelan korban jiwa kembali terjadi. Kapal jenis jolloro (perahu rakyat) Cahaya Irna hancur setelah diterjang ombak tinggi di perairan muara Lamangkia, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (3/2). Kepala Basarnas Makassar Amiruddin menyatakan, kapal tersebut memuat 31 orang.

Sembilan orang di antaranya ditemukan meninggal dunia. Hingga saat ini, timnya masih melakukan pencarian korban. “Laporan terakhir, kemarin kapal ini memuat 31 orang, 21 orang sudah selamat, sembilan ditemukan meninggal dunia dan satu orang masih kami cari,” kata Amiruddin. Meski begitu, ada juga sumber menyebutkan, jumlah penumpang kapal nahas tersebut 29 orang dan 21 orang dinyatakan selamat.

Ada pula yang menyebut jumlah penumpang lebih dari itu. Para korban selamat mempertahankan hidupnya dengan berpegangan pada papan, balok, dan jerigen yang masih terapung di air hingga tim penyelamat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Takalar, SAR dan kepolisian berhasil menolong. Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Dicky Sondani, mengungkapkan, tim penyelamat masih terus mencari korban yang belum ditemukan.

Sementara cuaca buruk yang ditandai dengan hujan dan angin kencang serta gelombang sekitar tiga meter masih berlangsung. Menurut Dicky, kapal jolloro yang kecelakaan itu sebenarnya kapal nelayan tapi dijadikan kapal penumpang.

Kapolres Takalar AKBP Iskandar dalam keterangannya mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, kapal tersebut meninggalkan dermaga Pelabuhan Takalar Lama, Kecamatan Mappakasunggu, dalam kondisi hujan deras sekitar pukul 13.00 WITA. “Saat berlayar beberapa mil, kapal dihantam ombak tinggi membuat KM tersebut oleng. Beberapa saat kemudian air mulai masuk ke lambung kapal karena pecah diterjang ombak keras,” katanya.

Tidak berlangsung lama, menurut dia, kapal dilaporkan terbalik dan tenggelam sekitar 300 meter dari tepi pantai Dusun Lamangkia, Desa Topejawa, Kecamatan Manggarabombang, Takalar, sekitar pukul 14.00 WITA.

Kejadian segera dilaporkan ke BPBD Takalar yang kemudian merespons bersama SAR dan tim terpadu. Mereka langsung melakukan penyelamatan dan pencarian korban. Tim menemukan sejumlah penumpang selamat pada sekitar pukul 16.00 WITA. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Takalar, Syahruddin saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa bencana tenggelamnya kapal jolloro di wilayah kerjanya.

“Sudah ada 18 orang dinyatakan dalam kondisi selamat, salah satunya pemilik kapal itu bernama Tuang Awing dan lainnya meninggal dunia karena tenggelam. Informasi mengenai jumlah penumpang kapal masih simpang siur. Pendataan terakhir 31 orang, tapi ada yang bilang 40 juga.

Kami masih mau fokus di pencarian korban dulu,” kata Syahruddin. Salah seorang penumpang selamat, Daeng Bonto, menceritakan kejadian itu bahwa kapal yang ditumpanginya diterjang ombak keras dan tinggi lalu beberapa kali yang menggoyangkan kapal tersebut, karena kapal tergolong kecil sehingga tidak mampu menahan derasnya ombak akhirnya terbalik.

“Awalnya memang sebagai penumpang ragu, tapi diyakinkan pembawa kapal, saat itu ombak tinggi menghantam kapal, masih bertahan namun beberapa kali dihantam akhirnya terbalik, saya memegang balok mengapung jadi bisa selamat,” tuturnya.

Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengingatkan kepada para nelayan untuk berhati-hati dan tidak melaut sementara waktu karena kondisi cuaca yang terus hujan disertai angin kencang.

“Untuk sebagian wilayah di Sulawesi Selatan saat ini sedang terjadi hujan sedang yang kemudian berpotensi terjadinya hujan lebat disertai angin kencang yang juga mempengaruhi ombak di laut,” ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Siswanto. (ant,viva-67)



Share on Social Media