News
| Kamis 23 Feb 2017 08:23 WIB | 2214
MATAKEPRI.COM, Sydney- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
tampaknya telah mengambil jalur penerbangan memutar yang lebih panjang
sampai dua jam. Ia melakukan perjalanan dari Singapura untuk kunjungan
resmi ke Australia. Ia sengaja menghindari masuk wilayah udara
Indonesia.
Perjalanan dari Singapura ke Sydney biasanya memakan
waktu delapan setengah jam. Namun, penerbangan El Al yang membawa
Netanyahu mengambil perjalanan lebih dari 11 jam. Pelacakan situs
pesawat menunjukkan jalan pesawat itu mengambil jalan memutar tajam agar
tidak terbang di atas Indonesia.
Ketika ditanya oleh Guardian,
seorang wakil untuk Netanyahu menegaskan itu adalah jalur penerbangan
yang ditetapkan maskapai. Akan tetapi ia tidak menjelaskan secara rinci
mengapa pesawat itu mengambil rute yang tidak biasa.
Maskapai
nasional Israel El Al tidak menggunakan jalur wilayah udara di beberapa
negara mayoritas Muslim. Meskipun Indonesia tidak dianggap dalam daftar
yang dilarang.
Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan
diplomatik formal. Negara terpadat Asia itu adalah pendukung kuat
merdekanya negara Palestina. Indonesia adalah salah satu dari empat
negara yang mengutuk resolusi pembangunan permukiman kontroversial PBB
di Tepi Barat dan Yerusalem, yang mungkin telah diloloskan Amerika
Serikat (AS) pada Desember 2016.
Ada beberapa kerja sama wisata
dan perdagangan antara kedua negara. Dalam beberapa tahun terakhir juga
telah dilakukan upaya untuk menormalkan hubungan. Pada Maret 2016,
Netanyahu mengatakan kepada wartawan Indonesia bahwa masing-masing
negara bersekutu melawan terorisme, dan menyerukan pembentukan hubungan
diplomatik formal. Meski demikian, Sekretaris kabinet Pramono Anung
mengatakan pada saat itu bahwa Palestina harus diberikan kemerdekaan
sebelum langkah-langkah tersebut dapat diambil.
Netanyahu tiba di
Sydney untuk kunjungan empat hari ke Australia pada Rabu (22/2). Ini
menandai pertama kalinya perdana menteri Israel mengunjungi negara itu