News
| Jumat 03 Mar 2017 08:58 WIB | 2105
MATAKEPRI.CO, Jakarta - Komitmen Raja Arab Saudi Salman bin
Abdulaziz Al Saud untuk melawan dan memerangi faham radikalisme dan
terorisme patut diapresiasi. Pemerintah Indonesia dinilai harus
menangkap peluang ini untuk menindaklanjutinya.
Wakil Ketua Umum
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, tindak
lanjut tersebut dapat dilakukan melalui langkah-langkah strategis dalam
bentuk kerja sama di bidang pendidikan, dakwah dan propaganda secara
massif pentingnya mengembangkan Islam wasathiyah (moderat), Islam yang damai, dan Islam rahmatan lil alamin.
"Harus
diakui bahwa sebagian besar umat Islam Indonesia adalah menganut paham
ajaran agama Islam yang moderat. Kalau ada kelompok yang mengusung faham
radikal sebenarnya jumlahnya tidak banyak," kata dia, semalam.
Zainut
menyebut, paham radikal yang menjadi akar dari terorisme tersebut
merupakan gerakan transnasional yang tidak hanya berkembang di
Indonesia, tetapi juga berkembang di banyak negara. Radikalisme atau
terorisme itu sendiri, ujarnya, muncul bukan semata karena bersumber
dari paham keagamaan tapi juga bisa disebabkan oleh faktor ekonomi,
ketidakadilan dan perlakuan diskriminatif penguasa terhadap kelompok
masyarakat tertentu sehingga menimbulkan bentuk perlawanan dan
pembangkangan. "Untuk hal tersebut komitmen Raja Salman memerangi faham
radikalisme dan terorisme patut diapresiasi," kata Zainut.
Dalam
kesempatan itu, dia mengatakan, bahwa Saudi merupakan negara yang
memiliki pengaruh yang cukup besar baik di kawasan Timur Tengah maupun
di dunia Internasional. Sehingga, posisi tersebut bisa dimanfaatkan
Indonesia untuk menguatkan posisi Indonesia sebagai negara yang
penduduknya beragama Islam terbesar di dunia untuk menekan dunia
Internasional atas kemerdekaan negara Palestina. "Dan lebih dari itu,
kerja sama bilateral antara Arab Saudi dengan Indonesia akan menentukan
stabilitas keamanan di kedua kawasan," ujarnya.