News

37 Persen Balita di Indonesia Kurang Gizi

| Selasa 14 Mar 2017 14:37 WIB | 3114




MATAKEPRI.COM, Jakarta - Meski mendapat julukan sebagai salah satu lumbung padi di Asia, nyatanya masih banyak masyarakat Indonesia yang menderita kelaparan. Berdasarkan data dari Bank Dunia, indeks kelaparan Indonesia atau Global Hunger Index Indonesia pada 2016 berada di posisi 21,9 persen. Posisi tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kelaparan di Indonesia sudah berada pada kondisi yang serius.

"Indonesia hanya sedikit lebih baik dari Laos dan Myanmar," ujar Ketua Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan yang Berkelanjutan, Shinta Kamdani, dalam konferensi pers di sela-sela acara Responsible Business Forum (RBF) on Food and Agriculture di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (14/3).

Tak hanya itu, Shinta memaparkan, 37 persen anak Indonesia berusia di bawah lima tahun memiliki tubuh yang kerdil karena kurang gizi. Sementara, satu di antara sepuluh bayi lahir dengan berat badan di bawah normal.

Data-data tersebut, kata Shinta, menggambarkan betapa isu pangan merupakan masalah serius yang harus mendapat perhatian. Namun begitu, menurut dia, kelaparan yang terjadi bukan karena krisis makanan, tapi karena tidak meratanya suplai makanan. "Suplai ada, tapi tidak sampai ke mereka."

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Shinta menyebut harus ada program ekonomi yang berkeadilan. Namun begitu, ekonomi yang berkeadilan tidak akan terwujud jika dunia usaha tidak mengambil peran dalam usaha tersebut.

"Kalau kita bicara sektor pangan, perusahaan tidak boleh melihat ini sebagai sebuah industri saja, tapi harus memikirkan tentang sustainable development. Kami mengajak perusahaan untuk sharing langkah apa yang sudah mereka lakukan untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan," ujar Shinta.



Share on Social Media