News

Masyarakat Indonesia Terkena 'Virus' Belanja Online. Ini Buktinya

| Rabu 15 Mar 2017 21:15 WIB | 1757



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM - Fakta membuktikan, masyarakat Indonesia tengah gandrung berbelanja online. Hal ini tentu jadi incaran bagi industri e-commerce yang baru berkembang di Indonesia.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lazada Indonesia baru-baru ini, terungkap bahwa masyarakat mau mengalokasikan 10% dari total pendapatannya untuk berbelanja online.

Angka itu diketahui dari jawaban 1.676 responden yang disurvei Lazada Indonesia, dengan komposisi 57% perempuan dan 43% laki-laki.

"Lebih dari setengah responden tersebut mau membelanjakan 10% pendapatannya untuk berbelanja online, entah untuk beli popok, susu, aksesoris ponsel, celana, dan kebutuhan lainnya," ucap Head of Online Marketing Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Fakta lainnya, 95% responden mendapatkan inspirasi memberi hadiah atau kado untuk orang spesial melalui dunia maya. 

Bahkan, mereka meluangkan waktunya untuk mencari informasi di internet, hadiah seperti apa yang cocok diberikan.

Jika dilihat dari hasil surveinya, 75% akan membeli hadiah seminggu sebelum diberikan. Biasanya, mereka mencari informasi di internet di sela-sela waktu seperti jam makan siang atau perjalanan.

"Meski begitu, 82% responden menyatakan bahwa mereka baru memutuskan untuk membeli hadiah ketika telah sampai di rumah," imbuhnya.

Dilihat dari sisi nilai hadiah, anak muda terbukti cukup royal membeli barang mahal. Sebab, responden berusia dibawah 18 tahun menganggap hadiah mahal sangat penting.

"Sedangkan dari seluruh usia dan gender, responden senang memberi gadget sebagai hadiahnya. 79% responden laki-laki dan 65% responden perempuan, suka hadiah gadget," jawabnya.

Survei yang dilakukan Lazada dalam rangka Ulang Tahunya ke-5 ini melibatkan 1.676 responden. Mayoritas berusia antara 18-35 tahun dengan jumlah penyebaran di seluruh Indonesia melalui survei online. (*/dtk)




Share on Social Media