Natuna

Aparat Keamanan Dalami Penembakan Mobil Ketua LAM Natuna

| Selasa 28 Mar 2017 22:17 WIB | 3234



ilustrasi peluru 5,56 mm


MATAKEPRI.COM, Natuna - Peristiwa penembakan mobil ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Natuna mjadi perhatian serius petugas keamanan.

Meski demikian, hal tersebut disikap secara langsung oleh petugas keamanan.

"Kepada seluruh teman di sini, saya sampaikan bahwa situasi kamtibmas saat ini tetap dalam keadaan aman dan kondusif. Mohon kerja sama dari teman-teman untuk sama-sama memonitornya dengan tujuan untuk menjaga nama baik Natuna yang kita cintai bersama, terimakasih," kata Kapolresta Natuna AKBP Charles sebagaimana dilansir Whatsupp Group dan dikutip Matakepri.com. 

Sebagaimana dilansir Batamnews, mobil Wan Zawali, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Natuna ditembaki oleh orang yang tak dikenal. Bekas peluru terdapat di beberaopa bagian mobil Avanza berwarna merah bernomor polisi BP 1010 N.

Saat ini polisi masih mendalami kasus penembakan tersebut. 

Kapolresta Natuna AKBP Charles pun membantah Insiden tersebut terkait dugaan Terorisme.  

Kasus penembakan ini pun diselidiki Polres Natuna beserta Sub Detasemen Polisi Militer Ranai. 

Dilokasi kejadian, ditemukan 10 selongsong. "Ada ditemukan 10 selongsong peluru. Kami sedang dalami saat ini," ujar Kapolres.

Sementara itu Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0318/ Natuna, Letkol Inf Ucu Yustiana memastikan selongsong peluru tersebut merupakan kaliber 5,56 mm, dan biasa dipakai Senapan Serbu (SS) - 1 milik TNI.

"Namun perlu penyelidikan. Kalau memang ada oknum TNI yang terlibat. Kita pasti transparan. Yang jelas masyarakat tidak perlu khawatir. Kami pasti akan selidiki hal ini sampai tuntas. Saya sebagai komandan teritorial di sini akan berusaha sebaik mungkin," ujar Ucu Yustiana.

Komandan Sub Detasemen Polisi Militer Ranai SHM. Sinaga menegaskan pihaknya melakukan penyelidikan pencarian sedapat mungkin terkait insiden hebohkan warga Natuna.

"Apabila ada bukti kuat sebagai bukti ada oknum yang terlibat, kami akan tindak sesuai prosedur pengadilan militer. Yang jelas saat ini pelakunya belum diketahui. Masih kami cari. Kami juga akan melakukan uji balistik terkait temuan selongsong peluru ini," ungkapnya.(*)





Share on Social Media