News

Ini selembar Potret Indonesia yang sebenarnya , mau tau ? baca berikut ini

| Rabu 29 Mar 2017 21:54 WIB | 1437




MATAKEPRI.COM, Blitar -  Desa Balerejo, salah satu desa yang mengedepankan tolerasi antara umat beragama ,  Sikap toleransi dan saling menghormati dilakukan warga muslim Desa Balerejo Kec Wlingi Kab Blitar ini untuk menghormatika warga yang tengah merayakan Nyepi  Masjid-masjid tidak memakai pengeras suara saat adzan. Menurut informasi beberapa warga, sejak subuh masjid di wilayah itu tidak menyalakan pengeras suara seperti hari-hari biasanya.


"Memang seperti dulu begitu, masjid tidak ada suaranya sejak pagi. Biasanya sehari ya pas kami Nyepi saja. Sudah kebiasaan sejak dulu," kata salah satu warga Dusun Cupon Nongkorejo Desa Balerejo Kec Wlingi, Ponikem (67) di halaman rumahnya, Rabu (28/3). seperti yang dilansir Sinar Indonesia.

Rumah Ponikem hanya berjarak sekitar 150 meter dari masjid. Di situ, ada lima warga yang juga menganut Agama Hindu. Namun mereka tetap beraktivitas seperti biasa, meski tidak bepergian.

Image result for Image umat hindu dan islam



"Wong hidup bersama campur ya kami tetap bekerja, kalau pagi tapi tidak pergi-pergi. Ya tetap srawung (bersosialisasi) dengan tetangga yang tidak Hindu. Kami hanya berpuasa dan nanti malam tidak menyalakan listrik atau api," tambah Sujarwo (58), warga Hindu lainnya.

Situasi serupa juga terjadi di wilayah lain yang jumlah masyarakat penganut agama Hindu cukup tinggi. Seperti Kecamatan Doko, Talun, Binangun, Wates, Semen, Srengat dan Selopuro.

Data dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kab Kota Blitar mencatat, ada sekitar 60 ribu umat Hindu yang tersebar merata di 22 kecamatan untuk kabupaten dan 3 kecamatan untuk Kota Blitar.

Kabag Humas Pemkab Blitar, Puguh Imam Susanto saat dikonfirmasi menyatakan tidak ada imbauan dari Pemkab bagi masjid-masjid di Kab Blitar untuk tidak menyalakan pengeras suara saat Nyepi.

"Tidak ada imbauan, mungkin itu sudah menjadi kesadaran bersama untuk saling menghormati pemeluk agama lain menjalankan ibadah. Seperti hari Nyepi sekarang, ada masjid yang tidak menyalakan pengeras suaranya saat adzan. Dan kemarin waktu Tawur Kesanga itu namanya bagian pengamanan tidak hanya pemuda Hindu saja, tapi pemuda gereja dan Banser juga dilibatkan," jelas Puguh saat dihubungi.

Menurut Puguh, hal ini sejalan dengan tema yang diusung dalam perayaan Nyepi dan Tahun Baru 1939 Saka. Yakni Jadikan Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi Kebhinekaan Berbangsa dan Negara Demi Keutuhan NKRI



Share on Social Media