Batam

Sepi Penjualan, Pengusaha Ponsel di Batam Sulit 'Pecah Telur'

| Kamis 06 Apr 2017 09:14 WIB | 3147



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Batam - Melambatnya pertumbuhan ekonomi Kota Batam ternyata sejalan dengan daya beli masyarakatnya yang turut menurun. Akibatnya para pedagang telepon seluler (ponsel) di kawasan bisnis Nagota terkena imbasnya. 

Hal ini bisa dilihat dari sepinya penjualan ponsel di pusat penjualan Lucky Plaza dan Nagoya Hill, Batam ini.

Budiman, salah satu pedagang ponsel dan aksesoris di pusat grosir handphone Nagoya Hill menuturkan penjualan ponsel digerainya sejak beberapa bulan terakhir ini mengalami 'Terjun bebas' . 

Bahkan dalam beberapa minggu terakhir semakin 'nge-glosor'.

"Turunnya penjualan diperkirakan sampai 30 hingga 50 persen lebih dari sisi pembeli. Memang kondisinya (iklim investasinya) lagi susah, jadi belum mau beli (ponsel) yang baru," ujar Budiman saat ditemui Matakepri.com, Kamis(6/4/2017).

Kondisi yang sama , tidak hanya dialami oleh dirinya saja. Akan tetapi juga para pedagang ditingkat pengecer yang merangkap sebagai penjual pulsa. 

"Dulu (para pengecer) banyak yang ambil ke kita. Namun, akhir-akhir ini semakin jarang yang ambil barang, katanya masih pada belum laku," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang ponsel dikawasan Lucky Plaza yang mengaku sangat kesulitan untuk melakukan 'pecah telur' barang dagangannya sejak beberapa bulan terakhir.

Ia pun menduga adanya sebuah kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat ataupun Daerah yang salah. Sehingga membuat perekonomian ponsel di Batam menjadi lesu.

"Tiga bulan terakhir sulit sekali pecah telur bro. Dalam seminggu biasanya lebih dari puluhan ponsel yang laku. Kini sulit sekali. Mungkin ada kebijakan dari Pemerintah yang salah ya. Padahal dulu-dulu ngak seperti ini. Bahkan kawasan Lucky Plaza jadi rujukan loh dari pengguna ponsel dari Pulau Jawa maupun Sumatera," terangnya 

Ia pun sangat berharap ada, solusi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah untuk britindak dan menyikapi hal tersebut agar para pedagang ponsel di Batam jangan sampai mengalami 'Gulung Tikar'," (isu)



Share on Social Media