Batam

Peternakan Babi Dam Duriangkang Ditertibkan Hari ini

| Rabu 12 Apr 2017 10:14 WIB | 3928

Penggusuran
BP Batam
Lingkungan Hidup



MATAKEPRI.COM, Batam - Peternakan babi di sekitar resapan air segera ditindak tegas, setelah beberapa kali diberi pengitan. Direktorat Pengamanan BP Batam memastikan upaya penertiban ratusan ekor babi milik peternak di hutan resapan air Waduk Duriangkang akan dilakukan pada 12 dan 13 April 2017.

"Hari ini tadi kami sudah rapat koordinasi akhir. Penertiban oleh Tim Terpadu berbagai unsur akan dilaksanakan dua hari mulai besok," kata Direktur Pengamanan BP Batam Kombes Pol Budi Santoso di Batam, Selasa.

Ia mengatakan akan ada 260 personil gabungan dari Ditpam BP Batam, Satpol PP Batam, Polresta Barelang, TNI AL dan TNI AD yang turun untuk melakukan penertiban.

Penertiban dilakukan dengan cara memburu babi-babi yang diternakkan di luar kandang pada kawasan Waduk Duriangkang dengan ditombak kemudian dimasukkan pada lubang khusus dan dibakar.

Rencana pemusnahan dengan cara ditembak batal dilakukan mengingat hutan resapan air tersebut masih terdapat di kota, serta prosedur yang harus dilalui rumit.

"Kalau ditembak takutnya nanti ada yang meleset dan mengenai orang mengingat lokasinya masih masuk kota. Prosedurnya juga rumit. Jadi akan ditombak dan dibakar," kata dia.

Ia mengatakan penertiban juga dilakukan untuk pemukiman dan kandang-kandang milik peternak babi agar tidak kembali lagi digunakan.

"Jadi semua dibersihkan. Awalnya jumlah babi mencapai sekitar 1.800 ekor. Namun setelah sosialisasi dan surat peringatan jumlahnya kini tinggal sekitar 600 ekor. Itu yang akan dimusnahkan," kata Budi.

Rapat yang dilaksanakan Selasa pagi itu juga melibatkan unsur Pemerintah Kota Batam dan DPRD Batam.

Wakil Ketua DPRD Batam Iman Sutiawan mengatakan mendukung penuh rencana pemusnahan tersebut karena selama ini sudah banyak keluhan dari masyarakat, LSM, hingga MUI.

DPRD juga pernah didatangi oleh peternak untuk meminta solusi namun karena berdasarkan Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) tidak ada lokasi peternakan di sekitar jadi tidak bisa dipindahkan.

"Solusi terbaik memang dimusnahkan. Kami mendukung penuh. Masalah ini sebenarnya sudah berpuluh-puluh tahun terjadi," kata dia.

Apalagi, kata dia, Waduk Duriangkang merupakan sumber air baku utama yang mensuplai 70 persen kebutuhan masyarakat Batam.

"Agar tidak terjadi banyak penyakit maka air harus bersih. Tidak tercemar berbagai kotoran apalagi dari babi," kata Iman.(*/ant)



Share on Social Media