Natuna

Belasan Heli dari Pontianak Akan 'Serbu' Natuna. Ada Apa inih..??

| Rabu 10 May 2017 11:04 WIB | 3139



Belasan Heli yang sedang parkir di Kota Pontianak bersiap menuju Natuna.


MATAKEPRI.COM, Pontianak -  Tujuh helikopter menderu-deru di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak Ahad (7/5) pagi itu. Heli itu berasal dari Pangkalan Pondok Cabe, Jakarta. Ada apa heli itu ke Pontianak? Ternyata heli itu adalah bagian dari armada yang akan turun dalam latihan PPRC, latihan tiga matra TNI.

“Untuk angkatan udara sendiri akan melibatkan pesawat Hercules, pesawat tempur Hawk, pesawat F-16 dan pasukan Den Bravo Paskhas TNI-AU,” kata Komandan Pangkalan Udara Supadio Marsma TNI Triwibowo Minggit pada Pontianak Post, Minggu (7/5).

Untuk diketahui helikopter-helikopter itu merupakan bagian dari 14 helikopter TNI-AD yang akan diterjunkan dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Kepulauan Natuna dalam waktu dekat. Helikopter tersebut terdiri dari berbagai jenis. Misalnya, Heli Bell, Bolco, dan MI 35.

Selain itu, ada sejumlah pesawat CN TNI-AU yang menerjunkan pasukan di tempat latihan. Sementara pesawat tempur akan melakukan Serangan Udara Langsung (SUL) dan Bantuan Tembakan Udara (BTU).

Menurut Minggit, Lanud Supadio akan menjadi pangkalan pendukung latihan. Lanud Supadio sendiri akan mengirim satu flight Hawk ke Natuna yang terdiri dari enam hingga delapan pesawat. Dalam latihan, tim ini bertugas melaksanakan serangan udara langsung ke pihak musuh.

Sementara itu, ratusan personel PPRC akan diterjunkan menggunakan pesawat. Mereka bertugas menguasai satu daerah. Selain dari udara dan darat, pasukan juga akan diturunkan lewat jalur laut.

Mereka memiliki kualifikasi khusus. Misalnya, bisa melaksanakan infiltrasi. Setelah daerah dikuasai, baru pasukan lain menyusul masuk.

“Pesawat Hawk akan memberikan bantuan tembakan udara. Kalau ada pasukan lawan yang mengganggu, itu maka pesawat kita yang akan menggempur pasukan musuh. Sehingga pasukan bisa menguasai titik itu yang ditentukan,” jelasnya. Kepulauan Natuna dipilih sebagai lokasi latihan karena merupakan kawasan terdepan yang sangat strategis.

Wilayah ini berbatasan langsung dengan Laut China Selatan. “Presiden Jokowi meminta agar kawasan terdepan diperkuat. Di sana tidak hanya dibangun landasan, tetapi berbagai infrastruktur pendukung. Ini untuk memperkuat kawasan terdepan kita,” katanya. (*)



Share on Social Media