News

Kisah Penari Striptis

| Rabu 26 Jul 2017 15:40 WIB | 2995




MATAKEPRI.COM- Para pemandu lagu di Kediri, Jawa Timur, yang siap menyajikan tarian bugil (striptis) dan bercinta di kamar karaoke bisa hidup mewah.

Tak semua memang, tapi sebagian besar mereka hidup dengan standar sosialita.

Pengakuan itu disampaikan sejumlah penari, di antaranya Sherlyn.

Sherlyn yang pernah menjadi penari striptis di Inul Vizta Karaoke Kediri mengatakan hampir semua pemandu lagu yang melayani jasa striptis dan booking out punya mobil.

Bukan sekadar mobil murah, beberapa dari mereka juga punya mobil seharga di atas Rp 400 juta.

"Ada yang segitu. Ada yang di bawahnya juga," kata Sherlyn seperti yang dilansir  Surya dalam wawancara di salah satu hotel di Kediri, pertengahan pekan lalu.

Jumlah pemandu lagu yang melayani tari striptis di Kediri, sepengetahuan Sherlyn, ada belasan orang.

Rentang usianya beragam. Beberapa dari mereka hidup mewah di atas rata-rata.

Bahkan, beberapa di antaranya mampu mengangsur rumah dengan hanya mengandalkan pendapatan dari dunia remang-remang.

Sherlyn termasuk salah satu pemandu lagu yang masih indekos.

Meski begitu, tempat tinggalnya sangat nyaman dan elite. Ada fasilitas pendingin ruangan di dalamnya dan tempat parkir mobil.

"Mobil, alhamdulillah semua sudah lunas. Sempat kredit, tapi ada bantuan-bantuan," kata Sherlyn lantas tertawa.

Ia enggan menjelaskan asal bantuan tersebut. Namun berdasarkan informasi, bantuan itu didapat dari pria-pria yang "mengayominya" ketika itu.

Suatu waktu, Sherlyn pernah iseng bertanya cara pembelian mobil rekan penari striptis lainnya.

Ia menanyakan apakah mobil rekannya itu dibeli secara kredit atau tunai. Sayangnya, tak ada jawaban yang keluar dari mulut sang rekan.

Ihwal dari mana barang-barang mewah dipunyai, masing-masing penari striptis umumnya merahasiakan kepada rekan sepekerjaan.

Gaya hidup lain, para pemandu lagu itu juga rutin merawat diri ke salon.

"Namanya kan anak dunia malam, dapat uang, kan kayak gitu. Biasanya kehidupannya glamor, gitu," tambah dia.

Bahkan, ada rekannya yang juga penjaja tari striptis operasi perbaikan tubuh alias operasi plastik.

Namun ia tak bisa menjelaskan jenis operasi yang dimaksud.

Sherlyn mengaku hubungannya dengan para penari striptis lain berjarak.

Hampir tak ada yang akrab. Menurutnya, itu merupakan cara menjaga privasi.

Ini berbeda dengan sosialisasi mereka dengan orang-orang sekitar tempat tinggal.

Sherlyn bukan orang tertutup di lingkungannya.

"Saya selalu ‘say hello’ sama siapa pun gitu kan. Ya, akrab juga sama siapa pun. Nyapa juga nyapa," imbuh wanita 24 tahun itu. (***)


Share on Social Media