News, Hiburan

Unik. Hindari Kemacetan, Pria Ini Pilih Berenang ke Kantor

| Jumat 28 Jul 2017 19:30 WIB | 2176




MATAKEPRI.COM, Jakarta - Macet menjadi momok para pekerja yang setiap hari harus berangkat ke kantor. Apalagi jika tempat kerja mereka berada di daerah perkotaan yang rawan macet.

Kemacetan pun bukan hanya terjadi di Indonesia namun juga negara maju seperti Jerman. Seorang pekerja di Munchen, Jerman pun rela berenang ke kantor setiap hari demi menghindari kemacetan jalan.

Pria bernama Benjamin David ini rela menempuh cara cukup ekstrem demi tidak buang-buang waktu di jalan. Untuk menghindari kemacetan jalur mobil dan sepeda, Benjamin memilih jalur alternatif yakni lewat Danau Isar.

Bukan dengan mengayuh perahu namun berenang. Kebetulan danau tersebut melewati apartemennya di daerah Baldeplatz juga area kantornya. 

Benjamin pun menjadi satu-satunya orang yang berenang menyusuri danau itu. Dulu, danau tersebut pernah digunakan orang sebagai jalur transportasi dari Roma ke Vienna tapi sekarang sudah tidak lagi.

Pria itu pun memberanikan diri untuk mengarungi danau yang memang tidak tampak kotor itu selama dua tahun belakangan ini. 

Setiap pagi, Benjamin harus berenang sejauh dua km menuju kantronya di daerah Kulturstand. Perjalanan itu pun umumnya memakan waktu satu setengah jam.

Berbeda dengan pekerja kebanyakan tentu Benjamin tidak berangkat dari rumah berpakaian rapi. Ia hanya memakai celana pendek dan membawa tas plastik berisi segala perlengkapan yang diikatkan ke tubuh agar tidak hanyut saat renang. 

Sebagian dari Anda mungkin memikirkan masalah keamanan dan keselamatan saat membayangkan rutinitas Benjamin ini. Namun selama ini, Benjamin baik-baik saja.

Ia pun melakukannya secara cerdas yakni dengan selalu memeriksa level, temperatur, dan kekuatan arus air secara online sebelum berangkat kerja. Jika dirasa berbahaya, ia akan memilih jalur transportasi konvensional.

Sekarang Benjamin adalah satu-satunya orang yang melakukan demikian. Namun menurutnya, beberapa teman sudah berencana untuk mengikuti langkah ini. 

Benjamin pun tidak sendirian, di negara lain tepatnya Amerika Serikat, dua pekerja bernama Gabriel Horchler dan Fang Shuyun juga menggunakan sungai sebagai jalur transportasi.(dtk)



Share on Social Media