News, Kesehatan, Hiburan, Hukum & Kriminal

Keseringan main Game Bisa Sebabkan Penurunan Gairah Seks pada Pria

| Selasa 15 Aug 2017 19:58 WIB | 2512



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM - Meskipun banyak penelitian mengatakan bahwa efek main video game bisa merugikan untuk kesehatan, nyatanya masih terselip sedikit manfaat dari permainan itu.

Pakar kesehatan dari Sapienza University of Rome di Italia, berhasil menemukan sebuah fakta tentang keuntungan main video game, terutama bagi kesehatan seksual pria. Simak penjelasannya di bawah ini

Main video game bisa mencegah ejakulasi dini, namun juga berpotensi menurunkan gairah seks pria.

Sebuah penelitian dari jurnal yang berjudul Sexual Medicine, meneliti 600 pria dengan rentang usia 16 hingga 50 tahun. Dari para peserta ini, diketahui bahwa pria yang suka main game setidaknya satu jam dalam sehari ternyata terhindar dari masalah ejakulasi dini.

Tapi sayangnya, efek main video game pada pria juga bisa menjadi tidak baik, yaitu berimbas pada gairah seks atau tingkat libido yang rendah. Para peneliti berpendapat bahwa hiburan elektronik layaknya video game bisa memengaruhi gairah seksualitas pria, khususnya respon ejakulasi dan gairah yang menurun untuk berhubungan intim.

Lalu, para periset mengatakan bahwa dorongan seks yang menurun pada orang yang suka main game, mungkin terkait dengan stimulasi hormon dopamin yang berlebih. Hormon dopamin ini akan keluar ketika pria bermain video game dan orgasme.

Penelitian beranggapan, bahwa tubuh yang memproduksi dopamin dalam jumlah besar saat bermain video game dapat mengakibatkan seseorang memiliki gairah yang seks yang lebih rendah (akibat hormon dopamin yang telah banyak dikeluarkan saat main game).

Hanya saja, penelitian awal ini masih dianggap belum benar-benar mendapatkan fakta yang lebih dalam tentang keterkaitan antara video game dengan seksualitas. Para peneliti pun akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan seberapa besar pengaruh video game pada seksualitas seseorang.

Tidak selalu berdampak buruk

Seperti pernyataan di atas, bermain video game tidak selalu buruk. Sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Sage mengatakan, efek main video game bisa membantu memperbaiki proses kerja otak dan fungsi kognitif.

Bermain video game juga mengharuskan pemain untuk fokus pada target yang bergerak cepat, atau mengharuskan pemain membuat keputusan cepat. Sehingga pada akhirnya, main video games bisa membantu memperkuat fungsi kognitif otak.

Periset juga membandingkan game permainan otak yang dirancang khusus untuk membangun dan memperkuat fungsi kognitif. Tapi, permainan otak itu sendiri masih menjadi perdebatan yang butuh penelitian akurat.

Contohnya, meskipun para ilmuwan mengetahui bahwa aktivitas tertentu seperti menjawab teka-teki silang atau permainan suduko dapat membantu pemain tetap berpikir fokus dan tajam, namun tetap saja belum ada bukti ilmiah yang memastikannya.

Para dokter dan ahli kesehatan telah melakukan cukup banyak penelitian untuk mencari tahu manfaat dari video game bagi kesehatan mental dan fisik.

Meskipun bisa memberikan manfaat bagi kesehatan, para ahli menyarankan setiap orang untuk membatasi kebiasaan bermain game agar tubuh banyak bergerak. Dengan tubuh yang aktif, maka seseorang akan tetap segar dan bugar.




Share on Social Media