Natuna

Merah Putih Berkibar di Dasar Laut Pulau Senoa

| Kamis 17 Aug 2017 19:27 WIB | 3291



Pengibaran bendera merah putih di dasar laut Pulau Senoa


MATAKEPRI.COM, Natuna - Puluhan mahasiswa, aktivis lingkungan dan anak muda penggerak komunitas perbatasan mengibarkan bendera Merah Putih di bawah Laut Pulau Senoa, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kamis (17/8/2017). Pengibaran bendera dilakukan pada kedalaman 10 meter, dipimpin oleh Komunitas Muda Natuna.

Anggota penggerak komunitas perbatasan dan juga dari komuntias Muda Natuna (Komuna), Mutaqien mengatakan kegiatan pengibaran bendera di bawah laut merupakan upaya melanjutkan cita-cita para pejuang mewujudkan bangsa maritim yang merdeka dalam hal pengelolaan sumber daya alam secara mandiri.

“Pengibaran bendera kami lakukan di bawah laut agar mempertegas bahwa Indonesia merupakan negara maritim Keputusan Indonesia untuk rubah peta laut dan menyebut Laut China Selatan dengan Laut Natuna. Upaya Pemerintah Pusat sangat tepat merespon kondisi Natuna saat ini menjadi poros maritim dunia,” ujar Mutaqien.

Menurutnya, potensi sumber daya alam terbesar Indonesia berasal dari laut, khususnya di kawasan Natuna. Namun, kata dia, sumber daya laut belum dikelola dengan baik. Sehingga kegiatan upacara di dasar laut tersebut sekaligus mengampanyekan potensi pariwisata dan keanekaragaman sumber daya bahari.

“Kami ingin mengampanyekan kepada masyarakat, sebagai bangsa berkarakter memiliki sumber daya alam yang besar, khususnya dari pulau paling utara Indonesia yakni Kabupaten Natuna," katanya.

Dikatakannya, rakyat semakin optimis atas kinerja Presiden RI Jokowidodo masuk tahun ke tiga semakin baik. Warga Natuna sangat yakin dengan bukti nyata niat tulus Jokowidodo, telah tiga kali datang ke Pulau Natuna, tambahnya, tentu menjadi harapan besar bagi rakyat Natuna atas tujuan mulia untuk sejahterakan rakyatnya dari tanah Papua hingga Ujung utara pulau Natuna.

Setelah upacara pengibaran bendera, mereka membersihkan sampah dari bawah Laut Natuna sampai ke pesisir pantai.

Sambung Mutaqien juga merupakan Alumni Universitas UGM itu maparkan, sampah, khususnya sampah plastik telah menjadi salah satu masalah utama laut dan pesisir. Sampah-sampah plastik tersebut biasanya berasal dari pesisir pantai tempat objek wisata yang dibuang dan terbawa gelombang.

Hal senada juga sampaikan, Ferdizeano Sudargo atau akrab disapa Eno. Dikatakannya, pekan lalu saat Menteri Kelautan RI, Susi Pujiastuti di Natuna mengatakan, alam Natuna indah. Namun, lebih jauh disebutkannya, kondisi laut masih banyak tercemar sampah plastik.

"Kami tergerak atas imbauan ini," katanya dengan semangat.


Disebutkannya, memilih tempat di Pulau Senoa untuk dibersihkan, karena berdasarkan informasi dari warga, bahwa pantai ini menjadi salah satu tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Makanya, ini harus dibersihkan untuk menjaga habitatnya.

"Semoga gerakan bersih sampah dapat menjadi gelombang besar bagi masyarakat sadar atas kebersihan adalah mutlak harus di jaga di Natuna. Kini lautnya telah resmi menjadi Laut Natuna utara. Malam hari laksanakan pelepasan Lampu lampion di kawasan Batu Alif Stone Park," sebutnya. (Rikyrinovsky)



Share on Social Media