News, Hukum & Kriminal

Akbar Lari Seribu Langkah Setelah Menembak Mati Indria

| Kamis 07 Sep 2017 10:58 WIB | 2651




MATAKEPRI.COM, Jakarta - Mochamad Akbar (38) lari seribu langkah setelah menembak mati pegawai BNN Indria Kameswari. Akbar sempat 'kucing-kucingan' dengan petugas bandara hingga akhirnya lolos kabur ke Batam.

Akbar awalnya diduga terlibat cekcok dengan istrinya Indria di Perumahan River Valley Cijeruk, Bogor pada Jumat 1 September 2017. Dia lalu menembak Indria dengan senjata api. Tembakan itu mengenai bagian punggung Indria. Sekitar 30 menit sebelum jasad Indria ditemukan warga, Akbar terlihat meninggalkan rumah kontrakan Indria.

Masih di hari yang sama, Akbar terbang ke Batam melalui Bandara Halim Perdana Kusuma. Berdasarkan beberapa foto rekaman CCTV, terlihat Akbar tiba di Bandara Halim pukul 12.05 WIB.v

Usut punya usut, Akbar diketahui memesan tiket dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) kakaknya, MT, sehingga jejak Akbar di daftar manifes tidak tercium petugas. Apalagi perawakan MT memiliki kemiripan dengan Akbar.

Namun sepak terjang Akbar di bandara tidak melulu berjalan mulus. Saat melewati X-ray, terdeteksi peluru dalam tas yang dibawa Akbar."Ditemukan tiga peluru," ujar Kapolres Kabupaten Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading

Seperti yang dilansir oleh detiknews, Akbar lalu diperiksa oleh petugas keamanan bandara. Akbar berkelit peluru itu milik kakaknya yang merupakan anggota sebuah kesatuan. Petugas tidak langsung mempercayai pengakuan Akbar. Akbar diminta oleh petugas untuk memanggil kakaknya untuk dimintai keterangan tentang kepemilikan tiga butir peluru itu. Kesempatan itu digunakan Akbar untuk kabur dari pengawasan petugas.

"Ia tidak kembali ke ruangan petugas, tapi masuk kembali tanpa sepengetahuan petugas, lalu terbang ke Batam," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan.

Bagaikan peribahasa sepandai-pandainya menyimpan bangkai pasti akan tercium juga, pelarian Akbar akhirnya berakhir. Akbar ditangkap di rumah saudaranya di Tanjung Buntung, Bengkong, Batam, pada Minggu 3 September 2017.

Akbar menjalani serangkaian pemeriksaan. Dia mengaku menembak Indria dengan senjata rakitan setelah cekcok masalah ekonomi. "Yang bersangkutan mengakui perbuatan menembak, tapi tidak koperatif, menyembunyikan senpinya," ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading

Senjata rakitan itu hingga kini masih dicari polisi. Alat bukti ini dibutuhkan untuk menetapkan Abdul melakukan pembunuhan berencana kepada Indria. Motif sesungguhnya Akbar menghabisi nyawa istri yang dicintainya itu juga masih misteri. ***



Share on Social Media