News

Mevlut Cavusoglu : "Perlunya Solusi Abadi Bagi Krisis Rohingya"

| Kamis 07 Sep 2017 11:52 WIB | 1221




MATAKEPRI.COM,  Ankara - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyerukan adanya solusi abadi bagi krisis Rohingya. Cavusoglu menegaskan Turki tidak akan meninggalkan Rohingya sendirian dalam menghadapi konflik berkepanjangan.

Seperti dilansir detiknews, Rabu (6/9/2017), pernyataan ini disampaikan Menlu Cavusoglu menjelang kunjungannya ke Bangladesh untuk membahas krisis Rohingya. Menlu Cavusoglu akan mengunjungi kawasan perbatasan Bangladesh-Myanmar untuk menaksir kebutuhan kemanusiaan di sana.

Ditambahkannya, Turki juga akan menyediakan sejumlah ambulans dan perlengkapan medis lainnya untuk para pengungsi Rohingya.

"Kita tidak akan meninggalkan orang-orang ini sendirian di sini. Bagaimanapun juga, kita perlu mencari solusi abadi untuk persoalan di Rakhine," tutur Menlu Cavusoglu.

"Terjadi sejumlah peristiwa dan kekejaman sebelumnya, juga banyak orang tewas atau harus meninggalkan rumah-rumah mereka," imbuhnya.

"Saya pernah pergi ke Rakhine sekitar dua tahun lalu, dan mereka sungguh tinggal di penjara-penjara terbuka tertutup lumpur. Ini sungguh tidak bisa diterima bagi manusia untuk tinggal dengan kondisi seperti ini pada zaman sekarang," ucapnya.

Beberapa waktu terakhir, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat kritis atas perlakuan Myanmar terhadap Rohingya. Erdogan bahkan menyebut praktik kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine mengarah pada genosida. Pekan ini, Erdogan menyatakan telah berbicara dengan 20 pemimpin dunia soal isu Rohingya dan berjanji akan membawa isu Rohingya untuk dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, akhir bulan ini.

Istri dan anak laki-laki Erdogan akan ikut dalam kunjungan Menlu Cavusoglu ke Bangladesh. Cavusoglu dijadwalkan akan melakukan pembicaraan soal krisis Rohingya dengan otoritas Bangladesh pada Kamis (7/9) waktu setempat. Sejauh ini tercatat sekitar 146 ribu pengungsi Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada 25 Agustus lalu.

Sementara itu, otoritas Turki sebelumnya menyatakan, Badan Bantuan Kemanusiaan Turki (TIKA) akan mulai menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar, setelah mendapat izin. Penyaluran bantuan akan dilakukan menggunakan helikopter militer dan dikoordinasikan dengan otoritas lokal di Rakhine. Sedikitnya ada 1.000 ton bantuan kemanusiaan, yang terdiri dari makanan, pakaian dan obat-obatan, yang akan disalurkan oleh Turki. ***




Share on Social Media