Lingga

Asiknya Doa 10 Muharram Bersama Warga Daik Tanda Hilir

Maman | Minggu 01 Oct 2017 14:23 WIB | 2629



Masyarakat sedang menyantap bubur asyura, sabtu(30/9/2017)


MATAKEPRI.COM, Lingga - Semangat kebersamaan warga Daik Tanda Hilir dalam memaknai 10 muharram menyambut tahun baru islam dengan melakukan doa bersama di mushollah Al- jihad selain doa, ada hal yang paling menarik setelah itu dengan menyantap makanan  bubur as.syura. Bubur ini hanya di dapati saat merayakan tahun baru islam saja.

H.Nadar tokoh masyarakat yang juga ketua mushollah Al jihad  mengatakan, doa serta makan bubur as-syura bersama selain menjalani silaturahmi di antara warga masyarakat juga memiliki makna didalam bubur itu sendiri. 

Dijelaskannya, bubur yang terbuat dari berbagai macam biji- bijian dimasak menjadi jadi satu, ada jagung, kacang, ubi dan yang lainnya. Itu menandakan sebuah kehidupan dimana ada susah, senang, baik dan juga buruk.

"Ada dua versi bubur , ada rasa pedas juga manis  ini semua dari masyarakat dengan bergotong royong ibu -ibu masak bersama di dapur umum mushollah,"paparnya kepada matakepri sabtu 29/9/2017.

Lebih jauh dikatakannya, filosofi memperingati  hari 10 muharram merupakan mengingat banyak peristiwa yang telah terjadi di 10 muharam ini, diantaranya permintaan taubatnya nabi Adam As diterima Allah SWT, banjir yang terbesar saat nabi nuh menyiapkan bahtera kapalnya. 

Turut hadir Wakil Bupati M Nizar Putra asal Kecamatan Lingga ini saat di konfirmasi mengatakan, di tahun baru yang paling terpenting intropeksi diri untuk berbuat yang lebih baik, optimis tidak boleh selalu mengeluh dan berputus asa, tetapi harus selalu yakin dan percaya mudah mudahan rahmat allah itu datang pada kita semuanya khususnya di Kabupaten Lingga.

 Dikatakannya, di tahun 1439 H ini,  dengan satu semangat untuk membangun Kabupaten Lingga menjadi terbilang 2020 itu,"

"Kedepan untuk anak- anak muda di Kabupaten Lingga ini harus  bisa bersinergi dengan orang tua untuk mempersiapkan kerohaniannya, tidak hanya untuk membangun fisik semata diantaranya membangun jembatan, jalan, pertanian peternakan tetapi juga mentalitas agama juga harus dipersiapkan,"ujarnya.

Dijelaskan Nizar, satu diantaranya siapa yang akan mengganti imam yang dimasjid nanti, siapa yang mengganti menjadi bupati dan wakil bupati untuk itu tentu generasi anak anak muda kedepan.

Pantauan dilapangan serangkaian kegiatan 10 muharram juga ada prosesi menyirami air di kepala anak- anak kecil dengan mendoakan agar menjadi anak yang sholeh.(bran)



Share on Social Media