Batam

Pemko Batam Harus Memperhatikan Dunia Pendidikan, Agar Bibit Radikal Tidak Menyusup

Juliadi | Senin 21 May 2018 14:12 WIB | 2563



Aman, Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam


MATAKEPRI.COM, Batam - Terkait banyak  kasus teroris di Indonesia, yang tanpa disengaja ataupun disengaja rasa radikal telah disusupi kepada dunia pendidikan. Bahkan di Batam juga ternyata ada indikasi sekolah-sekolah baik negeri ataupun swasta yang mengajarkan radikal.

"Kita juga pernah menemukan bahwa anak-anak sekolah SMP ternyata di kader oleh organisasi terlarang. Dan ini juga sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan," kata Aman, Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam. 

Menurut Aman, ada juga warga yang sudah melaporkan suatu sekolah tidak pernah melaksanakan upacara bendera, tidak menghormat bendera, tidak boleh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hal tersebut juga sudah pernah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik).

"Artinya hal ini harus menjadi perhatian yang serius kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Agar bibit-bibit radikalisme itu tidak menyusup ke dunia pendidikan," ujar Aman.

Ia juga menambahkan, Padahal anak-anak sendiri rasa paham agamanya belum begitu kuat, makanya ketika disusupi oleh paham-paham radikal ini, maka dianggap bagi anak-anak itu sebuah kebenaran. Dan itulah yang menjadi dasar mereka beragama.

"Inilah yang mengkhawatirkan. Harusnya anak-anak ini juga dikuatkan ilmu-ilmunya terkait nilai-nilai kebangsaan," tambahnya.

Dalam hal ini ia menilai Batam masih ada kelemahan, harusnya beberapa kegiatan-kegiatan yang sudah ada rekomendasi dari Kementerian Agama (Kemenag) ataupun Pemko Batam harusnya di filter juga.

"Jangan sampai ada menyusup kegiatan dengan menggunakan simbol-simbol organisasi yang dilarang oleh Indonesia," tegasnya.

Ia juga mengatakan, ternyata dilapangan masih juga ada terlihat hal-hal seperti itu. Artinya Pemko Batam tidak punya sciming atau filter dalam mengawasi pergerakan-pergerakan organisasi ini.

Selain itu di dunia pendidikan juga guru-guru agama harus paham benar dengan agama. Jangan disalahgunakan yang akhirnya menjadi tersalurkan dengan anak-anak. (Juliadi) 



Share on Social Media