International, News

Iran Bersumpah Akan Membalas Serangan Terhadap Parade Militer di Kota Ahvaz

| Senin 24 Sep 2018 15:35 WIB | 774



( istimewa )


MATAKEPRÄ°.COM -  Garda Revolusioner Iran bersumpah akan membalas serangan terhadap parade militer di kota Ahvaz. Seorang deputi kepala Garda Revolusioner Iran bahkan memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Israel bahwa respons 'menghancurkan' akan datang dari Teheran.

Otoritas Iran menuding AS dan sekutunya terlibat dalam serangan terhadap parade militer di Ahvaz pada Sabtu (22/9) lalu, yang menewaskan 25 orang, termasuk 12 anggota Garda Revolusioner Iran. 

Seperti dilansir Reuters, Senin (24/9/2018), serangan yang dilakukan sekelompok pria bersenjata yang memakai seragam militer ini menjadi pukulan telak bagi sektor keamanan Iran, terutama saat AS dan sekutu-sekutunya sedang berupaya mengisolasi negara itu.

Anda telah melihat pembalasan kami sebelumnya ... Anda akan melihat bahwa respons kami akan menggerus dan menghancurkan dan Anda akan menyesali apa yang telah Anda lakukan," tegas Hossein Salami yang menjabat Deputi Kepala Garda Revolusioner Iran.

Seruan itu disampaikan Salami saat berbicara sebelum para korban tewas dimakamkan di Ahvaz, pada Senin (24/9) ini.

Dalam pernyataan terpisah, seperti dilaporkan kantor berita Mizan, Menteri Intelijen Iran, Mahmoud Alavi, menuturkan bahwa jaringan besar para tersangka telah ditangkap terkait serangan parade militer itu.

Sementara itu, pemerintah Iran menetapkan masa berkabung nasional pada Senin (24/9) waktu setempat. Seluruh kantor, bank, sekolah dan universitas, khususnya di Provinsi Khuzestan, diliburkan selama masa berkabung nasional diberlakukan.

Dua kelompok berbeda, Perlawanan Nasional Ahvaz dan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sama-sama mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. 

Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pernyataannya menuduh negara-negara Teluk sekutu AS, mendukung pihak yang mendalangi serangan berdarah itu. Presiden Rouhani tidak menyebut lebih lanjut nama-nama negara yang dimaksud.

Namun pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, terang-terangan menuding AS sebagai pihak yang berada di balik serangan itu. Khamenei menyebut serangan itu merupakan ulah 'boneka-boneka Amerika Serikat' yang mencoba 'menciptakan ketidakamanan' di Iran.

Menanggapi tudingan itu, Duta Besar AS untuk PBB, Nikke Haley membantahnya. Haley malah menyebut kesalahan sepenuhnya berada di tangan otoritas Iran dan serangan terjadi karena rakyat Iran sudah muak ditindas. "Dia (Presiden Rouhani-red) perlu melihat ke dalam untuk mengetahui dari mana asal serangan itu. Saya pikir rakyat Iran sudah muak," sebut Haley dalam pernyataan pada Minggu (23/9) waktu setempat.( *** )

Sumber : Detik



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait