International, News

4 Fakta Terbaru Jelang Pembebasan Abu Bakar Baasyir

| Senin 21 Jan 2019 11:43 WIB | 330



ISTIMEWA


MATAKEPRI.COM - Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dinyatakan akan segera bebas tanpa syarat. Hal itu setelah Presiden Joko Widodo mengutus ketua umum partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.

Abu Bakar Ba'asyir akan meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada awal minggu depan.

Abu Bakar Baasyir akan bebas setelah syarat-syarat administrasi pembebasan diselesaikan. Diketahui, Abu Bakar Baasyir divonis 15 tahun hukuman penjara oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011 silam. Putusan itu tak berubah hingga tingkat kasasi.

Baasyir yang merupakan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng itu, terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme. Selain hal tersebut berikut ini 4 Fakta Terbaru Jelang Pembebasan Abu Bakar Baasyir 

1. Tuai Protes dari Australia

Pengeboman yang dilakukan oleh Abu Bakar Baasyir tahun 2002 tersebut nampaknya hingga kini masih menimbulkan bekas yang mendalam untuk Australia.

Pasalnya seperti yang diketahui Pengeboman yang dilakukan oleh Abu Bakar Baasyir di Bali tersebut, telah menewaskan 202 orang termasuk warga Australia.

Kabar tentang kebebasan yang akan segera dijalani Abu Bakar Baasyir ini juga nampaknya terdengar hingga Australia terutama keluarga korban bom Bali.

Mengutip dari Sbs.com.au, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak dengan pemerintah Indonesia pada Sabtu (19/1/2019).

Posisi Australia tentang masalah ini tidak berubah, kami selalu menyatakan keberatan yang paling dalam," kata Morrison kepada wartawan di Melbourne.


Jan Laczynski, seorang kerabat yang kehilangan teman-temannya pada 2002 silam merasa terkejut jika Abu Bakar Baasyir akan bebas. Terkejut bahwa dia (Abu Bakar Baasyir) akan dibebaskan," kata Jan Laczynsk

Berita yang benar-benar dahsyat sama efektifnya dengan kehidupannya sementara semua orang menderita melihatnya keluar dari penjara," lanjutnya.

2. Isu Politik Dikaitkan dengan Pembebasan Abu Bakar Baasyir



Kabar tentang pembebasan Abu Bakar Baasyir ini nampaknya juga dikaitkan dengan motif-mitf politik di dalamnya.

Seperti mengutip dari Kompas.com Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak turut serta memberikan tanggapannya.

Dahnil bahkan mengatakan, ada motif politik di balik pembebasan Abu Bakar Baasyir tersebut guna untuk menguntungkan Jokowi jelang pilpres April 2019 Mendatang.

Menurut Dahnil, publik juga pasti bisa menilai bahwa ada keterkaitan antara pembebasan Baasyir dengan motif politik Jokowi.

Publik pasti bisa menilai, pasti ada kaitan dengan politik. Pasti publik paham, kami tak perlu menjelaskan lagi," kata Dahnil usai sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019). Tiba-tiba menjelang pemilu sekarang berbaik-baik, semua orang bisa menilai," sambungnya.

3. Bantahan TKN Jokowi - Ma'ruf



Kendati tahun ini merupakan tahun politik namun nampaknya TKN Jokowi-Ma;ruf langsung menepis kabar tersebut.

Menjawab hal itu, Wakil Direktur Kampanye Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf, Benny Rhamdani, memastikan tak ada motif politik di balik pembebasan Baasyir. Baasyir dibebaskan lantaran bunyi konstitusional memungkinkan demikian.

Saya yakin dan percaya nggak ada lah (motif politik). Semua tentu kebijakan itu dikeluarkan presiden yang tentu secara konstitusional dimungkinkan, tak melanggar Meski demikian, Benny mempersilakan publik memberikan penilaian terhadap pembebasan Baasyir.

Tetapi, pihaknya menegaskan bahwa pembebasan itu didasari hukum yang berlaku dan rasa kemanusiaan Jokowi.

Orang bisa menilai itu silakan, bisa menafsir bahwa ini punya kepentingan politik silakan, tapi kemanusiaan yang jadi dasar Pak Jokowi harus dihormati dan dihargai semua pihak," tuturnya.

4. Ma'ruf Amin Berharap Tak Ada Intervensi antar Negara



Merespon itu, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berpandangan pembebasan Baasyir merupakan langkah tepat yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia. Terutama sudah menilik dari sifat penegakan hukum dan kemanusiaan.

Itu urusan dalam negeri kita. Saya kira pemerintah punya kebijakan-kebijakan. Ada yang sifatnya penegakkan hukum dan ada sifatnya kemanusiaan dan Pak Jokowi sudah mengambil langkah itu," ujar Ma'ruf.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf seusai acara deklarasi dukungan relawan Moja 31, Cigugur Girang, Bandung Barat, Minggu (20/1/2019).

Ma'ruf meyakini, persoalan pembebasan Baasyir tidak akan mempengaruhi hubungan diplomasi antar kedua negara, lantaran memiliki kedaulatannya masing-masing. Tidak, kita masing-masing punya kedaulatan," ungkapnya.

Ma'ruf berharap tak ada intervensi antar negara terkait permasalahan Abu Bakar Baasyir. Ma'ruf mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ya, supaya tidak mengintervensi masing-masing negara," imbuh Ma'ruf.( *** )

Sumber : Tribun






Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait