News, Politik

Demi Kebaikan Bersama, Ulama Sarankan Prabowo Tidak Menemui Jokowi

| Sabtu 27 Apr 2019 16:01 WIB | 3327



Jokowi dan Prabowo (Istimewa)


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto akan mengikuti saran ulama untuk tidak menemui capres nomor urut 01 Joko "Jokowi" Widodo ataupun perwakilannya saat ini.

Hal itu, kata Slamet, agar Prabowo tetap fokus mengawal penghitungan suara C1 agar tidak terjadi kecurangan.

"Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama," kata Slamet.


1. Ulama menyarankan pertemuan Jokowi-Prabowo setelah ada keputusan KPU

Slamet mengatakan, kalau antar anak bangsa dan warga negara bertemu dipersilakan saja, namun saat ini sedang dalam proses pembuktian dugaan kecurangan Pemilu.

Karena itu, lanjutnya, para ulama menyarankan agar pertemuan Prabowo dan Jokowi dilakukan setelah ada keputusan resmi KPU RI.

"Karena kondisi saat ini masih sangat riskan di bawah, karena pembuktian kecurangannya sangat tinggi untuk kita buktikan," ujarnya.

Karena itu, dia menyarankan agar para pendukung dan relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga fokus mengumpulkan C1 dan mengumpulkan bukti kecurangan.


2. Jokowi utus Gatot temui Prabowo

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menemui capres Prabowo Subianto, Senin (22/4) sore. BPN Prabowo-Sandiaga menyebut, kedatangan Gatot untuk membahas perkembangan pencoblosan.

"Biasa perkembangan pencoblosan beberapa hari yang lalu," ujar koordinator jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).


Ikuti Saran Ulama, Prabowo Tidak Temui Jokowi


3. Prabowo dan Gatot bahas langkah strategis

Dahnil mengatakan, dalam pertemuan itu Prabowo dan Gatot juga membicarakan langkah strategis yang akan dilakukan pasca-pemungutan suara. Gatot, kata dia, juga memberikan banyak saran dan masukan kepada Prabowo.

"Iya, banyak hal yang dibicarakan, apa langkah strategis yang perlu dilakukan oleh Pak Prabowo terkait dengan ada fenomena atau fakta TSMB. Bagi kami, kecurangan hari ini TSMB, terstruktur, sistematik, masif, dan brutal. Jadi, ini brutal sekali dan kita tentu sedang fokus di situ," tutur dia.

"Ya, saya pikir banyak saran yang diberikan Pak Gatot, Pak Dahlan apa yang harus dilakukan dan itu kita dengarkan," imbuh Dahnil.

Ikuti Saran Ulama, Prabowo Tidak Temui Jokowi


4. Sejumlah pihak menyarankan membentuk tim gabungan pencari fakta kecurangan

Lebih lanjut, Dahnil mengatakan, sejumlah pihak sebelumnya juga telah menyarankan untuk membentuk tim pencari fakta kecurangan.

"Salah satu kan yang sedang disarankan itu membentuk TPF yang sudah disampaikan Haris. Teman-teman masyarakat sipil, perlunya dibentuk tim pencari fakta kecurangan. Karena menurut teman-teman Haris Azar dan kawan-kawan juga ini TSMB (Terstruktur, Sistematik, Masif, dan Brutal)," ujar dia. (**)

Sumber : idntimes



Share on Social Media