Batam, News, Ekonomi, Hukum & Kriminal

Miris. Pernah Di Sekap Dan Gaji Tak Di Bayar, Pekerja Ini Juga Harus Bayar Ganti Rugi

| Kamis 17 Oct 2019 10:37 WIB | 2495

Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah
Hukum & Kriminal


Maya, pekerjaan yang merasa di tipu oleh pihak penyalur.


MATAKEPRI.COM, Batam - Hal yang sangat miris di alami oleh seorang pekerja wanita yang di rekrut dari Lampung pada bulan september lalu. Wanita malang tersebut bernama Maya, yang saat ini sudah tidak lagi bekerja dan tengah menenangkan diri di kediaman nya di wilayah Tiban.


Hal ini yang di sampaikan oleh Maya kepada pewara, bahwa dirinya merasa di tipu dan juga diperlakukan tidak layak sebagaimana pekerja lainnya.


Mayabpun menceritakan awal mula dirinya bisa bekerja salam dengan pihak penyaluran tersebut. Yang berawal dari lowongan pekerjaan yang dirinya lihat di Sosial Media (Sosmed) beberapa waktu lalu.


Karena dari berbagai penawaran yang di berikan dirasa cukup menarik, dari mulai tempat tinggal yang akan di dapatkan, konsumsi yang telah disiapkan dan juga upah yang cukup besar yang telah di janjikan.


"Ya kalau di perjanjian awal, mau di siapkan tempat tinggal, makan dan juga gaji sebesar 2,5 Juta," Ucap nya kepada pewarta pada Minggu (14/10) lalu.


Namun, Semua janji itu sebatas angan saja.

Berbagai kebohongan pun telah di curigai oleh Maya. Karena sejak awal dirinya melihat lowongan pekerjaan tersebut, untuk di tempatkan di daerah Jakarta sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).


"Ya kalau di perjanjian lowongan nya di Jakarta, tapi pas dapet tiket pesawat itu, malahan tujuan nya ke Batam," Sambungnya.


Maya pun mengaku, saat setibanya di Batam, dirinya langsung masuk ke penampungan selama beberapa hari. Bahkan dalam masa itu, dirinya juga dilarang keluar dari kamar tersebut.


Berbagai alat komunikasi pun ikut di rampas oleh pihak penyalur saat di penampungan tersebut. "Ya kata mereka biar gak bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga di kampung," Imbuhnya.


Tidak sampai di situ saja, setelah bekerja selama satu bulan di Batam, Maya pun mengaku tidak mendapatkan gaji Sebagai mana yang telah di janjikan oleh pihak berusaha tersebut.


"Ibu Suryani selaku owner perusahaan tersebut mengatakan selama tiga bulan kami tidak digaji karena dipotong perusahaan," Jelas nya.


Saat Maya bekerja di rumah majikan pun, sempat di sekap selama empat hari oleh sang majikan, yang pergi ke Singapura.


"Mungkin majikan itu takut saya kabur, makanya di kunci semua pintu rumah itu," Kata Maya.


Karena hal tersebut lah, Maya sampai tidak makan selama dua hari lebih, sebelum sang majikan nya pulang dari Singapura.


Mendapatkan perlakuan yang cukup menyiksa, membuat Maya akhirnya meminta keluar dari pekerjaan itu. Namun, bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga. Maya yang saat itu telah bekerja selama satu bulan dan belum mendapatkan bayaran sama sekali, malah di mintai uang senilai Rp 10 juta oleh pihak perusahaan.


"Katanya uang tersebut sebagi biaya ganti rugi. Syukurlah setelah saya berkoordinasi dengan kakak saya, akhirnya saya bisa keluar dari pekerjaan itu dengan membayar uang senilai Rp 500 ribu," Jelas nya.


Hingga saat ini pun dirinya masih ingin beristirahat dan menenangkan diri. "Belum tau juga mau kejra lagi atau pulang, soal ny saya juga gak ada tabungan sama sekali," Pungkasnya. (Am)



Share on Social Media