Nasional , News

Jadi Menteri, Prabowo Subianto Disoroti Media Asing

Juliadi | Kamis 24 Oct 2019 16:29 WIB | 2715

Presiden RI/Wakil Presiden RI
Menteri/Wamen


Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto (Foto : CNN Indonesia)


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Kabar internasional Rabu (23/10) ramai dengan berbagai isu, mulai dari sorotan media asing terhadap langkah Presiden Joko Widodo   memilih Prabowo Subianto   sebagai menteri pertahanan hingga pencabutan RUU ekstradisi Hong Kong.


MEDIA ASING SOROTI PERSOALAN HAM PRABOWO DI KABINET JOKOWI 


Tak hanya di dalam negeri, media asing juga menyoroti keputusan Jokowi untuk memilih rivalnya dalam pemilu, Prabowo, menjadi menteri pertahanan.

The Washington Post, misalnya, melansir berita bertajuk 'Indonesia president names election rival as defense minister'.


Dalam berita tersebut, seorang aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa penunjukan Prabowo sebagai menhan RI akan mempersulit Jokowi memperbaiki catatan HAM Indonesia yang buruk.


Tak hanya The Washington Post, The New York Times, dan portal berita asal Singapura, seperti Channel NewsAsia dan The Straits Times, turut menyoroti langkah Jokowi memasukkan Prabowo dalam kabinet barunya, Kabinet Indonesia Maju.


Lebih jauh, Guardian bahkan menganggap penunjukan Prabowo sebagai menteri merupakan "Hari Gelap bagi Hak Asasi Manusia".


DIHARDIK SAAT MINTA UANG, WNI TIKAM MAJIKAN HINGGA TEWAS 


Kabar lainnya datang dari Negeri Jiran. Seorang warga negara Indonesia dilaporkan menikam pengusaha di Sarawak, Malaysia, hingga tewas karena korban menolak permintaan dan menghardik saat pelaku meminta ongkos perjalanan untuk pulang kampung.


New Straits Times melaporkan bahwa pembunuhan itu terjadi pada Minggu pekan lalu di wilayah Pekan Tedungan, Limbangan. Menurut Kepala Kepolisian Limbangan, Abang Zainal Abidin Abang Ahmad, korban bernama Ting Kok Khoi.


Insiden bermula pada pukul 07.00, ketika pelaku mendekati korban untuk meminta uang jalan menuju Limbang. Dia beralasan harus kembali ke Indonesia karena ada urusan keluarga yang penting.


Saat itu juga korban menolak dan menghardik pelaku. Pelaku yang berusia 30 tahun marah lalu mengambil pisau dapur.


Dia kemudian kembali menuju lokasi sang majikan kemudian menikamnya berkali-kali di dekat mobilnya. Korban jatuh bersimbah darah dan meninggal di lokasi kejadian.


PEMERINTAH HONG KONG RESMI CABUT RUU EKSTRADISI PEMICU DEMO 


Terlepas dari isu Indonesia, berita internasional juga ramai dengan kabar mengenai pemerintah Hong Kong resmi mencabut RUU ekstradisi yang memicu demonstrasi besar-besaran selama lima bulan belakangan.


"Sekarang saya mengumumkan pencabutan RUU tersebut," ujar Sekretaris Keamanan Hong Kong, John Lee, di gedung parlemen, sebagaimana dikutip Associated Press, Rabu (23/10).


Setelah John mengumumkan pencabutan RUU itu, para anggota dewan langsung berusaha melemparkan pertanyaan. Namun, John menolak menjawab. Ia hanya mengatakan bahwa keputusan itu tak bisa diganggu gugat.


Pengumuman ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, yang beberapa pekan lalu menyatakan bakal menarik RUU ekstradisi tersebut.


Carrie mengumumkan rencana tersebut di tengah demonstrasi besar-besaran tiap akhir pekan yang kerap berakhir ricuh. (***)


Sumber : CNN Indonesia 



Share on Social Media