Nasional , News, Kesehatan

Begini Kondisi Tubuh Setelah Kematian

| Jumat 10 Jan 2020 09:16 WIB | 1581



Ilustrasi.


MATAKEPRI.COM, JAKARTA -- Momen meninggal dunia bukanlah momen yang instan di mana jantung berhenti berdetak dan seseorang tak lagi bernapas. Otak masih bekerja selama 10 menit usai meninggal, sehingga kemungkinan besar otak mengenali bahwa tubuh sedang dalam keadaan meninggal.




Setelah dipastikan seseorang meninggal dunia, berikut adalah proses fisik yang terjadi, dikutip dariĀ Verywell Health:


1. Satu jam pertama

Saat meninggal, seluruh otot dalam tubuh menjadi rileks, sebuah kondisi yang disebut primary flaccidity. Kelopak mata tidak lagi tegang, pupil mata melebar, rahang mungkin membuka, dan sendi tubuh serta kaki tangan menjadi fleksibel.


Karena hilangnya ketegangan di otot, kulit akan mengendur. Jantung yang berhenti lalu diikuti dengan proses yang disebut dengan pallor mortis menyebabkan warna merah muda di kulit Kaukasian menjadi pucat karena darah keluar dari pembuluh darah di kulit.


Dalam waktu yang sama, tubuh mulai mendingin dari temperatur normal hingga mendapai temperatur terendah di sekitarnya. Proses ini dikenal sebagai algor mortis, yakni penurunan suhu tubuh secara linear; dua derajat celcius di jam pertama, satu derajat di tiap jam berikutnya. Proses ini bisa membantu menentukan perkiraan waktu meninggal.



2. 2-6 jam selanjutnya

Karena jantung tak lagi memompa darah, gravitasi mulai menariknya ke area tubuh terdekat dengan tanah dan mengumpul di sana, proses ini disebut livor mortis. Jika tubuh tidak disentuh selama beberapa jam, bagian tubuh dekat tanah akan muncul lebam berwarna merah keunguan karena darah yang terakumulasi alias 'noda postmortem'.


3 jam usai kematian, kimiawi dalam tubuh berubah terutama pada sel-selnya yang menyebabkan otot mulai mengencang, yang dikenal sebagai proses rigor mortis. Otot pertama yang akan terkena adalah kelopak mata, rahang, dan leher. Selama beberapa jam berikutnya, rigor mortis akan terus menyebar ke wajah dan menurun ke dada, abdomen, lengan, dan kaki hingga akhirnya mencapai jemari kaki dan tangan.


3. 7-12 jam setelahnya.

Pada jam-jam ini puncak kekakuan otot di seluruh tubuh terjadi setelah 12 jam usai proses rigor mortis, walau nantinya akan dipengaruhi oleh usia, kondisi fisik, jenis kelamin dari mayat, serta suhu udara, dan faktor-faktor lainnya.


Dalam titik ini, kedua tangan dan kaki mayat akan sulit digerakkan. Lutut dan siku akan sedikit miring dan jemari kaki serta tangan dapat terlihat agak sedikit aneh.


4. Di atas 12 jam

Setelah mencapai tahap maksimal dari rigor mortis, otot akan mulai melemas karena perubahan kimiawi dalam sel-sel tubuh dan pembusukan jaringan internal. Proses ini dikenal sebagai secondary flaccidity, terjadi dalam periode satu hingga tiga hari dan dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti temperatur (dingin memperlambat proses).


Selama proses ini, kulit akan menyusut dan menciptakan ilusi bahwa rambut dan kuku sedang bertumbuh. Rigor mortis nantinya akan menghilang ke arah sebaliknya, dari jemari kaki dan tangan ke wajah, dalam periode mencapai 48 jam. Ketika proses ini komplit, seluruh otot tubuh akan kembali rileks.



(***)
Sumber detikcom



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait