Batam, News

Pentingnya 'Cooling Down' Sebelum Mengambil Keputusan

| Jumat 17 Jan 2020 17:19 WIB | 1468



Ilustrasi.


MATAKEPRI.COM Batam -- Sering Kali Kita Piawai Menasihati Orang,Tapi Lupa Menerapkannya Pada Diri Sendiri.


Ketika memberikan nasihat kepada orang lain,yang sedang menghadapi berbagai masalah hidup. kita sangat piawai dalam memberikan nasihat.


Tidak jarang, saking begitu semangatnya, sehingga overdosis. Tetapi ketika terjadi hal yang sama pada diri sendiri, maka tidak jarang orang lupa menerapkan nasihat yang diberikan kepada orang lain.


Mengapa Hal Tersebut Bisa Terjadi?


Ketika kita memberikan nasihat kepada orang lain, kita berada dalam pikiran dan hati yang bebas, makanya dapat berpikiran jernih dan memberikan nasihat yang tepat guna.


Tetapi ketika diri sendiri yang terbelit masalah, suasana hati menjadi kacau dan pikiran tidak lagi dapat menelurkan pertimbangan yang matang, sehingga yang dilakukan justru adalah hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri.


Pada saat kita sedang menghadapi berbagai masalah hidup, maka prinsip "Silent is gold", mungkin adalah yang terbaik untuk diterapkan. Karena dalam suasana hati yang kacau dan pikiran yang bergalau,maka semakin banyak kita berbicara, maka semakin banyak peluang kita mengatakan sesuatu yang akan memperburuk keadaan.



Perlu Cooling Down Sebelum Mengambil Keputusan


Jalan terbaik adalah melakukan "Cooling down" atau menenangkan diri sehingga dapat menimbang nimbang dengan cermat sebelum mengambil suatu keputusan. Karena setiap keputusan yang diambil, pasti akan membawa risiko.


Keputusan yang terburu-buru diambil, biasanya terbawa oleh emosi yang sedang labil, karena itu berpotensi terjadi hal yang lebih buruk. Menghadapi berbagai masalah kehidupan, sudah pasti bukanlah sesuatu yang menyenangkan, tapi kita tidak dapat mengubah sesuatu yang memang sudah terjadi.


Maka dari pada mengambil keputusan yang dapat menghancurkan segala galanya hanya terbawa emosi, alangkah bijaknya bila kita mengambil keputusan yang dapat menyelamatkan apa yang masih ada.Karena itu dibutuhkan waktu untuk menenangkan diri dan mempertimbangkan secara matang,sebelum mengambil sebuah keputusan.


Pada saat inilah kematang sikap mental kita diperlukan dan sekaligus dipertaruhkan. Demi untuk menyelamatkan apa yang masih tersisa,kalau perlu kita harus rela untuk mengalah. Karena melampiaskan emosi sesaat dan kemudian disesali seumur hidup tentu bukanlah yang kita harapkan


Keputusan yang sudah terlanjur diucapkan apalagi dengan kata kata yang tajam dan melukai hati orang lain walaupun kelak kita sadar dan mohon maaf, tapi luka hati tidak secepat dan semudah itu dapat dipertautkan ,hanya dengan kata "mohon maaf".


Hal ini tidak hanya berlaku terhadap orang lain, tetapi juga dalam hubungan kekeluargaan.Karena itu perlu kita mawas diri agar tidak mengambil keputusan yang kelak akan disesali seumur hidup. (***)


Sumber Kompasiana



Share on Social Media