Batam

Sektor Pariwisata, Sektor Jasa Dan Sektor Industri, Nilai Investasi Terbesar

Juliadi | Rabu 14 Nov 2018 22:03 WIB | 1873

BP Batam


Suasana konferensi pers


MATAKEPRI.COM, Batam - Nilai Investasi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam dari beberapa sektor, yakni sektor pariwisata, sektor jasa, sektor industri, sektor perumahan, dan sektor pendidikan mencapai Rp7 triliun. 

Dwianto Eko Winaryo, anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Badan Pengusahaan (BP) Batam,  menjelaskan nilai investasi terbesar ada pada sektor pariwisata Rp. 4,9 triliun, sektor jasa Rp. 1,3 triliun dan sektor industri Rp. 432 Milyar.

"Pada sektor perumahan Rp. 342 Milyar dan sektor pendidikan Rp. 15 Milyar dengan nilai investasi Rp. 5,2 triliun dari pengalokasian 20 lahan bagi investor PMA maupun PMDN yang masuk ke Batam, "kata Eko Winaryo, Rabu (14/11/2018) pada Konferensi pers lantai 7 Gedung Bida Utama BP Batam. 

Eko Winaryo, melanjutkan selain investasi yang masuk ke Batam ada beberapa layanan BP Batam yang terus mengalami kemajuan, seperti evaluasi pengalokasian lahan, proses Izin Peralihan Hak (IPH), SKEP dan PPL, serta BLINK.

"Investasi sektor pariwisata tersebar di beberapa wilayah di Batam yakni Nongsa, Patam Lestari, dan Marina. Sektor jasa terpusat di Batam Centre, industri tersebar di Kabil, Tanjunguncang, dan Sagulung, "Lanjut Eko Winaryo. 

Proses pengurusan IPH di BP Batam kini bisa selesai dalam 2-3 hari, sedangkan untuk total permohonan yang masuk hingga saat ini mencapai 12.327 berkas. Adapun jumlah permohonan yang selesai mencapai 11.282 berkas. 

Eko Winaryo, juga berharap dapat menyelesaikan seluruh permohonan agar masyarakat dan pelaku usaha yang ingin menjalankan proses jual beli dapat berjalan sehingga BPHTB yang harus disetorkan wajib pajak ke Pemko juga bisa berjalan lancar. 

Untuk pengurusan SKEP dan PPL sampai dengan 2018 juga mengalami kemajuan signifikan, pada periode 31 Desember 2017 terdapat sekitar 4.400 dokumen yang masuk. Periode Januari hingga Oktober 2018 sebanyak 1.000 dokumen. Adapun jumlah dokumen yang sudah diterbitkan dari periode Januari hingga Oktober 2018 mencapai 4.353 dokumen.  (Adi) 



Share on Social Media