Nasional , News

Dua Pendaki Gunung Api Tempo Ditemukan Sudah Meninggal

Juliadi | Minggu 03 Nov 2019 17:34 WIB | 2704



Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Tim Pencari Gabungan yang terdiri dari Basarnas, Kepolisian, Perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung (Wanadri) serta sejumlah elemen pecinta alam dan masyarakat menemukan dua dari tiga pendaki yang hilang di Gunung Api DempoSumatera Selatan sejak sebulan lalu.


Kedua korban ditemukan meninggal di sekitar kawah Gunung Api Dempo bagian timur.


Menurut keterangan salah satu anggota Tim Pencari Gabungan, Ari Affandi, korban pertama ditemukan 300 meter dari puncak Gunung Api Dempo. Saat ini, Tim Pencari Gabungan tengah melakukan evakuasi korban ke posko penyelamatan.


"Tim SRU I (Search Rescue Unit) yang beranggotakan empat orang anggota WANADRI berhasil menemukan korban pada Sabtu (2/11) pukul 17.30. Mereka menyisir daerah puncak dan menelusuri jalur ke kawah Gunung Api Dempo," ujar Ari yang kerap dipanggil Otek Cemehe melalui keterangan tertulisnya, Minggu (3/11).


Ari menjelaskan penemuan korban pertama bermula dari kecurigaan Tim Pencari Gabungan setelah melihat gundukan benda besar berwarna biru melalui teropong. Saat mendatangi lokasi yang dicurigai, tim pun menemukan sejumlah jejak kaki pada tanah yang terperosok di sekitar puncak.


Tak ingin mengulur waktu, Tim Pencari Gabungan menyusuri bekas tanah terperosok yang menjadi indikasi tempat terjatuhnya korban.


"Tim SRU I yakni Indra dan Wahyudi memutuskan untuk menyisir jejak kaki ke arah kawah. Setelah itu mereka menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa lagi," ujar Ari.


Dari informasi yang dikumpulkan, Tim Pencari Gabungan pun telah menemukan korban kedua yang ditengarai merupakan salah satu dari tiga pendaki yang dikabarkan hilang di Gunung Dempo. Namun, sampai saat ini Ari mengaku belum mengetahui kronologi sekaligus identitas korban kedua.


"Korban kedua ditemukan pada pukul 10.30. Nanti akan dirilis oleh tim," imbuh Ari.


Pencarian tiga pendaki yang hilang Gunung Api Dempo sudah ditutup sejak 15 Oktober 2019 lalu lantaran telah melewati batas waktu pencarian 10 hari. Namun, operasi pencarian dilanjutkan karena Tim Pencari Gabungan menemukan bukti sekaligus tanda-tanda yang menunjukkan pergerakan korban. (***)


Sumber : CNN Indonesia 



Share on Social Media