Batam

Dampak Lockdown Malaysia dan Singapura, Income Pelabuhan Batam Center Turun

Juliadi | Kamis 19 Mar 2020 17:09 WIB | 3702



Istimewah


MATAKEPRI.COM BATAM -- Pasca dikeluarkan kebijakan Malaysia dan Singapura melockdown wisatawan yang masuk ke negaranya dalam upaya penanganan penyebaran virus korona ( COVID- 19) pertanggal 16 Maret 2020, suasana Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center mulai terlihat sepi.


Kebijakan lockdown itupun berimbas terhadap aktifitas pelayaran di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, khususnya pada keberangkatan Ferry Internasional. Hal ini dikatakan Manager Operasional PT Synergy Tharada Rizan Nika Astaga, Kamis (19/3/2020).


Rizan Nika Astaga menyampaikan, bahwa pelayaran mengacu pada pelarangan yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) dan juga sudah ada surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) bahwasannya diberlakukan selama 14 hari sedangkan Singapura sejak Senin kemarin.


Ia juga mengatakan, bahwa untuk Singapura boleh berangkat, akan tetapi bagi pelancong harus ada ijin dari Konsulat Jenderal (Konjen) yang ada di Batam.


"Kalau diijinkan, mereka bisa berangkat, namun demikian setelah tiba disana dan sama dengan yang punya visa itu, harus 14 hari di karantina di tempat dimana tujuan mereka,” ujar Rizan Nika Astaga.


"Jika ingin ke Malaysia, karena lockdown sudah tidak ada lagi yang berangkat ke Malaysia. Dari 43 kapal yang beroperasi, hanya 7 kapal saja yang berlayar ke Malaysia, sedangkan untuk ke Singapura dari 34 kapal menjadi 11 kapal,” sambungnya.


Ia mengungkapkan, imbas dampak dari Lockdown ini, Income dari pelabuhan ini menurun.


“Ya ketika ini tidak jalan, mau tidak mau tentu ada pengurangan terhadap income yang masuk kepada kita,” katanya. (Adi) 



Share on Social Media