Pojok Opini & Puisi

NASI PADANG DAN MICIN

Maman | Selasa 01 Jun 2021 17:10 WIB | 1632




Penulis : Budi Setiawan

Di grup keluarga ada kiriman postingan rumah makan di luar negeri, yang menjual nasi padang dengen embel-embel tanpa micin. Embel2 ini ternyata diributkan oleh netizen yang katanya tersinggung atas unggahan rumah makan tersebut. 

Nasi padang memang terkenal dengan keistimewaan bumbunya. Kekentalan kuahnya dan juga kemewahan rasanya yang membuat nasi padang berbeda jauh dengan nasi manapun. 

Banyak pengamat mengatakan, mengkonsumsi nasi padang secara kontinyu itu bisa memperbesar peluang penyakit kolesterol karena penggunaan bahan yang mengandung lemak tinggi. 

Baca aja ini atau literasi yang lain, sudah banyak yang menjelaskannya. 

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3622273/sering-konsumsi-masakan-padang-ini-bahayanya

Dengan peringatan itu, apakah orang jadi berkurang mengkonsumsi nasi padang? Ternyata gak juga. Nasi padang tetap menjadi primadona dan memiliki kelas tersendiri karena perbedaan harga yang jauh dengan nasi biasa. 

Bahkan menjadi buah bibir, apabila sering mengkonsumsi nasi padang. Menandakan status sosialnya lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang nasi padang. 

Ketika rumah makan singapura menjual nasi padang dengan versi mereka, sebagai orang minang saya gak harus marah. Telah banyak orang mencoba dan mengklaim menjual nasi padang, namun soal rasa itu tidak bisa semua orang menciptakan kenikmatannya. 

Mau mereka pakai MSG atau enggak, tetap saja penikmat nasi padang bisa membedakan mana nasi padang yang nikmat dan mana yang laknat alias gak nendang rasanya. 

Bicara MSG atau saya lebih enak nyebutnya micin. Terkadang kita tergiring opini yang mengatakan penggunaan micin itu gak baik bagi tubuh. Bahkan ada yang menyebutkan, mengkonsumsi masakan pakai micin, akan menyebabkan bodoh. Dan ada sebutan generasi micin untuk mengilustrasikan generasi yang bodoh. 

Micin dijadikan sasaran kesalahan. Padahal mengkonsumsi masakan pakai micin itu gak masalah sama sekali. 

Micin itu disebut juga dengan mono sodium glutamat. Jika kita klaim tidak memakai micin, ternyata ada bahan masakan kita sudah mengandung asam glutamat. Asam glutamat yang ada di micin juga terdapat di sumber makanan lain yang kita santap sehari-hari.

Contohnya ada pada tomat, jamur, daging merah, bahkan sayur yang belum dimasak pun ada kandungan itu. Glutamat itu asam amino non-esensial yang ada pada protein. 

Seorang koki atau pemilik rumah makan boleh saja mengklaim tidak menggunakan micin di dalam masakan yang dia racik. Akan tetapi saat diuji coba, positif mengandung asam glutamat yang juga ada di micin, karena bahan masakannya tadi mengandung glutamat. Aneh gak..😄

Melarang menggunakan micin, artinya melarang bayi mengkonsumsi ASI. Kenapa begitu? Karena dalam ASI juga mengandung asam glutamat. Coba tanyain deh, kandungan asi apa aja. Jangan kaget kalau ada "micin" dalam ASI. Rata-rata glutamat dalam ASI yaitu 22 mg per 113 ml ASI. Kaget lagi gak? 😄

MSG terdiri dari glutamat, sodium, dan air yang semuanya adalah zat gizi. Dan glutamat merupakan salah satu asam amino non-esensial yang secara alami ada di dalam makanan yang berperan meningkatkan metabolisme, fungsi otak, dan otot.

Kalau menganggap konsumsi makanan pakai micin mengakibatkan kebodohan, lha coba tanyain itu dokter dan profesor yang ada sekarang. Emang mereka gak mengkonsumsi micin waktu kecil?

Sangat kecil kemungkinannya orang tua dulu gak gunakan micin. Larangan dan penggiringan opini bahaya micin baru terjadi pada tahun 2000'an. Fokusnya hanya pada bumbu penyedap, tapi gak mengkaji kandungan yang sama pada bahan2 lainnya. Dan kita semua kadang tercucuk hidung atas statemen larangan micin tersebut. 

Yang gak boleh itu mengkonsumsi MSG atau micin berlebihan dalam sehari. Dan tubuh pun akan langsung bereaksi atas penggunaan MSG atau micin secara berlebihan. Tubuh akan muntah atau lidah langsung merasakan hal yang gak enak pada masakan. 

Saya dari kecil makan masakan yang pakai micin. SD-SMP rangking 3 besar, dan umumnya rangking 1. Masuk SMA, kelas 1 dan 2, selalu menduduki peringkat pertama dan dapatkan beasiswa. Kuliah diterima perguruan tinggi negeri. Lulus kuliah jadi orang paling sabar dan gak gampang marahan. Malah orang yang klaim ibunya gak masak pakai micin dari dia kecil, tingkah lakunya malah arogan dan kerap bicara kasar saat berbeda pandangan. 

Siapa orangnya? Ada teman kecil saya, barusan ngopi sama dia dan bahas postingan rumah makan singapura dengan nada kemarahan yang tinggi, sampe gebrak meja lagi. Apes tu meja...

Saya cuma bisa menyabarkan kemarahannya. Gak perlu marah atas postingan itu. Nasi Padang itu punya ciri khas yang gak bisa dirubah oleh apapun.

Ada gak masakan padang yang pake micin? Ada !!

Ada gak masakan padang yang gak pake micin? Ada juga !!

Ketika dimasak dengan benar, menggunakan bumbu dan takaran yang pas, maka masakan padang akan terasa nikmatnya dilidah yang biasa mengkonsumsinya. 

Tapi saat dimasak dengan cara yang salah, mau dia pakai micin atau enggak, itu bukan alasan mengelompokkan nasi padang yang nikmat dan tidak. Lidah gak bisa dibohongi, walau tidak bertulang tapi lidah jujur dalam mengatakan rasa. 

Nasi padang ala restoran singapura apabila saya adu dengan nasi padang kelas ampera pinggir jalan di ranah minang, saya berani bertaruh bahwa nasi padang kelas ampera akan lebih terasa nikmat, walau dimasak tanpa MSG sekalipun. Karena yang memasaknya adalah orang minang asli, dimana bumbunya pun pilihan. Dan pastinya cara memasaknya gak perlu diragukan. 

Tapi kalau nasi padang ala restoran singapura, apa bumbunya, bagaimana proses masaknya dan siapa kokinya, sudah bisa saya nilai langsung bahwa apa yang mereka jual, bukanlah nasi padang yang sesuai dengan tatanan nusantara, khususnya ranah minang punya. 

Sebagai orang minang saya gak perlu khawatir atau merasa emosi atas unggahan restoran singapura dengan klaim nasi padangnya. Lebih kejam dari mereka pun sudah pernah ada bahasan yang mengatakan bahayanya mengkonsumsi nasi padang. 

Dan semua itu gak menurunkan nilai nasi padang, gak merendahkan mutunya atau dijauhi masyarakat. Sebaliknya nasi padang tetap menjadi primadona diantara nasi lainnya. 

Karena nasi padang sudah punya gengsi dan kekayaan rasanya. Ini bukan perkara micin, jangan mau dibodohi oleh framing micin penyebab kebodohan. Makan nasi padang bukan sebuah kesalahan atau menyebabkan penyakit. 

Yang salah itu apabila mengkonsumsi nasi padang, upload di media sosial tapi gak pernah ngajak2 teman. Doa teman teraniaya karena ngiler akan masakan padang itu akan terkabul loh..

Jadi saat dirimu terkena jantung koroner, darah tinggi atau asam urat. Mungkin ada doa teman2mu yang merasa sakit hati, karena makan 2 bungkus nasi padang tapi gak ada sedikitpun nawarin dia buat ikut menikmati. 

Salam Nasi Padang..👏👏





Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait