Batam
Maman | Sabtu 15 Sep 2018 09:02 WIB | 4535
SD Melati di Baloi Kebun yang digusur pihak developer.
MATAKEPRI.COM, Batam - Leonora selalu Kepsek SD Melati Baloi Kebun terlihat sedih saat melihat kondisi bangunan yang sangat memprihatinkan setelah digusur, Rabu(12/9/2018) sekitar pukul 13:00 wib.Â
Leonora mengaku tidak mengetahui adanya penggusuran oleh pihak developer PKP tersebut.Â
“Saat penggusuran, saya tidak ada berada di lokasi. Semua barang-barang seperti buku, raport, kursi, bangku dan barang-barang lainnya berserakan, serta dokumen-dokumen yayasan banyak yang raib. Sungguh biadab developer itu,†ujarnya
Selain sebagai kepala sekolah, ia mengaku sebagai pemilik sekolah tersebut. Selama ditangannya, sudah tiga periode anak-anak dapat menyelesaikan pendidikan di SD itu.
“Saya kesana kemari mencari anak-anak agar dapat sekolah di tempat ini dan tidak saya pungut uang sekolah. Untuk gaji guru-guru, saya pakai uang gaji suami saya dan gaji anak-anak saya untuk bisa membayar gaji guru. Prinsipnya, anak-anak harus sekolah dan guru dapat mengajar seperti biasa,†ungkapnya.Â
Dikatakan Leonora, murid dari kelas 1-6 seharusnya mencapai 100 -an orang. Namun terus ditakut-takuti oleh pihak developer dengan mengatakan akan segera menggusur sekolah tersebut, membuat anak-anak ketakutan hingga satu persatu pindah ke sekolah lain. Dan hingga saat ini tinggal 20 orang siswa.
“Mereka (anak-anak) tak tahu, kalau sekolah ini digusur. Besok kalau anak-anak datang, akan saya kumpulkan mereka termasuk orang tua siswa. Kasihan mereka mau sekolah kemana lagi, kalau bukan di sini,†tuturnya.(iwan fajar)