Pariwisata

Daerah se Indonesia pikih Batam tempat berpromosi , Kepala Disbudpar Buka Kegiatan ITTE

Maman | Kamis 15 Jun 2023 22:03 WIB | 708



kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)


MATAKEPRI.COM, Batam - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata membuka secara resmi kegiatan Indonesia Tourism & Trade Invesment Expo (ITTE) Prioritas Batam, Pameran Nasional Peluang Investasi, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, dan UMKM yang berlangsung di Nagoya Hill Mall, 15-18 Juni 2023. Kegiatan ini diikuti puluhan daerah di Indonesia diantaranya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Tidore Kepulauan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, dan Disperindag Kota Bekasi. 


Dalam sambutannya, Ardi menyampaikan Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengapresiasi atas digelarnya kembali kegiatan ITTE Prioritas Batam. Kegiatan ini dinamakan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang berlangsung di amenitas terbaik Nagoya Hill Mall. Baginya kegiatan promosi ini gunanya untuk menginformasikan keunggulan produk daerah.

Pameran Nasional Peluang Investasi, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, dan UMKM, Nagoya Hill Mall, 15-18 Juni 2023.


"Batam tempat yang tepat berpameran, karena buyernya banyak dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain dari dalam negeri dari luar negeri berpromosi di Batam," terangnya. 


Secara ekonomi kata Ardi, sepertiga biaya produksi adalah promosi. Ia menyebut ada tiga cara yang bisa dilakukan yakni berkerjasama government to government, Batam sendiri sudah melakukan kerjasama ini dengan berbagai daerah. Kemudian government to bisnis, sebagai informasi di bawah Disbudpar Kota Batam ada 36 asosiasi pariwisata yang siap memprosikan Batam. 


"Lalu ada B to B, seperti kegiatan ini. Saya lihat ada dari Sumsel membawa kain spngket, dari Bekasi membawa batik," terangnya.


Batam merupakan kota yang direncanakan oleh pemerintah pusat untuk tiga hal yakni industri, alih kapal, dan jasa. "Jadi Batam sangat terbuka menerima orang-orang yang datang ke Batam, terutama yang punya skill," ucapnya. 


Kota Batam juga sebagai penyumbang wisatawan mancanegara (wisman), penyumbang wisman nomor dua setelah Bali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah wisman yang berkunjung ke Batam pada 2019 lalu sebanyak 1.947.943 kunjungan. Pada tahun 2019 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata mencapai 24 persen. 


"Batam memiliki 241 hotel, 1039 restoran amenitas ini dapat memberikan kontribusi bagi kita," ucapnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Sumatera Selatan, Lusapta Yudha Kurnia melihat Batam kota yang tertata dengan baik. Dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim bakal mempunyai enam lajur setiap jalurnya, dengan prioritas pembangunan ini akan berdampak bagi perekonomian Batam karena Batam merupakan pintu masuk investasi Asia.


Ia menginformasikan, Sumatera Selatan mempunyai 13 kabupaten kota. Gubernur Sumsel, Herman Deru bersama Wakil Gubernur, Mawardi Yahya mempunyai program Sumsel Mandiri Pangan karena Sumsel sebagai lumbung pangan di Indonesia. 


"Saya berharap Batam dan Kepri agar dapat hadir di Sumsel, saya akan perlihatkan potensi di Sumsel," pintanya.


Direktur Utama Furindo Artha Mas, Widia Zaskia, menyampaikan pameran di Batam merupakan pameran ke-4 di tahun 2023. Secara bersamaan pameran juga berlangsung di Bali.


"Masih ada lagi kegiatan pameran di Batam, karena Batam adalah kota strategis untuk berpromosi dan pintu masuk internasional," ucapnya.


Ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata yang selalu mendukung kegiatan pameran ini. Ia menyebut, pada tahun 2022, lewat acara ini menghasilkan Memorandum of Understanding (MoU) antara Provinsi Kalimantan Timur dengan Singapura. Adapun jumlahnya 37 miliar dari buyer pisang kepok. 


"Kami berharap MoU seperti itu ada lagi," pintanya.(***) 



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait