News
| Selasa 21 Mar 2017 21:35 WIB | 1131
Ilustrasi Permainan Skip Challenge (IST)
MATAKEPRI.COM - Korban meninggal akibat permainan Skip Challenge ternyata sudah banyak. Salah satunya Erik Robinson (12). Erik meninggal di ruang tamu rumahnya setelah bermain #skipchallenge.
Selain Erik, bocah California Amerika Serikat (AS) bernama Da’Vorius Gray (11) juga meninggal akibat diduga bermain #skipchallenge pada tahun 2016 lalu.
Sebagaimana dilansir CNN, Gray meninggal di toilet rumahnya. Ibu korban, Latrice Hurst mengatakan bahwa sebelum tewas, anaknya sempat mengakses saluran online mengenai permainan #skipchallenge. Diduga, Gray meniru gerakan #skipchallenge yang dilihatnya di internet.
Korban lainnya yakni remaja asal Birmigham Inggris bernama Karnel Haughton. Ia juga meninggal saat bermain #skipchallenge. Selanjutnya, bocah asal Lawrence, Kimberly Wilson (15) juga mengalami nasib serupa akibat permainan #skipchallenge.
Permainan #skipchallenge ini menjadi tren baru para remaja Indonesia. Mereka tidak sadar jika permainan mengerikan ini telah memakan banyak korban.
Permainan Skip Challenge dilakukan dengan cara menekan keras-keras dada teman hingga jatuh pingsan. Saat dada ditekan, napas atau aliran darah ke otak tidak lancar, sehingga korban akan lemas dan terjatuh.
“Kapan saja Anda bermain-main dengan pasokan oksigen ke otak, artinya Anda menempatkan diri pada risiko ekstrim. Apakah itu risiko kematian atau risiko kerusakan otak permanen,†ucap Dokter anak asal Amerika Serikat, dr Michael McKenna.(***/isu)