News
| Jumat 05 May 2017 17:16 WIB | 1625
MATAKEPRI.COM, Pekanbaru- Lebih dari 200 tahanan kabur dari Rumah
Tahanan Sialang Bungkuk Kelas II B, Kota Pekanbaru, Jumat (5/5). Jajaran
Kepolisian Daerah Riau mengklaim sudah berhasil mengamankan sekitar 70
tahanan
"Sudah diamankan sekitar 70 orang dari 200 lebih yang
kabur," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol
Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan kaburnya
tahanan itu akibat akumulasi kekecewaan yang telah disampaikan dengan
unjuk rasa. Akhirnya tahanan teriak-teriak keluar lalu dari kamar 2 B
hingga mendobrak salah satu pintunya.
"Kekecewaan para tahanan
terkait adanya pelayanan kurang optimal dari lapas. Itu terkait isi
kamar yang jumlah orang ada dalam satu kamar. Kapasitasnya 361 orang
namun sudah diisi 1.800 orang," ungkap Guntur.
Saat ini, pihak
kepolisian sesuai perintah Kapolda Riau telah membentuk tim melakukan
pemeriksaan di jalan yang dimungkinkan dilewati untuk diamankan ke
Rutan. Personel dikerahkan acara maksimal untuk mengejar tahanan yang
masih kabur.
"Untuk di Rutan kita turunkan satu satuan setingkat
kompi dari Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, 2 SSK Brimob Polda Riau, dan
1 SSK dari TNI," ulas Kabid humas.
Dalam upaya pelarian
dikatakan memang ada napi yang merampas sepeda motor warga. Ada yang
parkir diambil dan juga ada dirampas. Terkait adanya upaya penyanderaan
oleh tahanan belum diketahui.
Polisi mengimbau warga waspada
terkait kaburnya ratusan tahanan. Polisi meminta meminta untuk
berkoordinasi dengan kepolisian terdekat apabila menemukan atau melihat
orang yang mencurigakan.
Sementara itu , Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Kusmianta Dusak mengatakan kerusuhan yang mengakibatkan ratusan tahanan kabur itu dipicu tuntutan agar kepala keamanan lapas diganti.
"Informasi awal penyebabnya masalah kepala keamanan. Kepala keamanan kita bermasalah. Itu tuntutan mereka, mereka menuntut kepala keamanannya diganti," kata Dusak saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/5).
Dusak mengatakan, awalnya memang terjadi kerusuhan yang mekibatkan sekitar 50 tahanan di dalam lapas. Perusuh di lapas memanfaatkan momen pembukaan pintu kamar untuk salat Jumat.
Ternyata para tahanan mendobrak pintu samping di lapas. Sedangkan jumlah petugas yang berjaga di pintu itu hanya enam orang sehingga tak bisa membendung desakan para tahanan itu.
Akhirnya, tahanan lainnya memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur. "Mereka menjebol pintu samping. Diperkirakan yang melarikan diri seratus sampai dua ratus," papar Dusak.
Menurut Dusak, petugas lapas yang dibantu pihak kepolisian telah berhasil menangkap kembali sejumlah tahanan. Proses penangkapan para tahanan juga dibantu masyarakat sekitar.
"Sebagian sudah ditangkap oleh petugas kita dan bersama-sama masyarakat. Ada lebih dari 30 orang," sebutnya. (***)