Batam, News, Ekonomi

Kadin Batam dan Pengusaha Pariwisata Minta Gratiskan Biaya VOA dan Turunkan Harga Tiket Ferry

Egi | Kamis 02 Nov 2023 09:06 WIB | 626

Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah
Gubernur Kepri/Wakil Gubernur
Imigrasi
Wali Kota/Wakil Wali Kota
Hotel/Cafe & Resto
Bandara/Pelabuhan
BP Batam
DPR RI /DPD
Pengusaha
Kadin


Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk saat gelar rakor bersama Asosiasi pariwisata di Batam, (foto:egi)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Batam menggelar rapat koordinasi pariwisata yang dihadiri oleh asosiasi, himpunan, atau organisasi sektor pariwisata di Kota Batam, yang dilaksanakan di lantai 2, topaz room crown Vista Hotel Batam. 


Rapat koordinasi pariwisata yang dilaksanakan pada Rabu (1/11/2023) ini membahas terkait permohonan pemberlakukan Visa On Arrival (VOA) khusus di Batam, penurunan harga tiket ferry penumpang Batam-Singapura dan Batam-Johor Bahru Malaysia, serta membentuk tim Pariwisata Batam. 


Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk mengatakan, dalam rapat koordinasi pariwisata ini kita membahas 2 isu yang mana hampir 1 tahun lebih dijalankan. 


"Yang pertama yaitu terkait VOA dan yang kedua terkait harga tiket ferry penumpang," kata Jadi Rajagukguk. 


Terkait 2 hal tersebut, dalam pembahasan telah disepakati oleh seluruh asosiasi yang mana akan membentuk suatu tim yang akan berkomunikasi kepada pemerintah, baik itu melalui Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Pariwisata, kemudian DPR RI Komisi 10 yang membidangi pariwisata. 


"Selain itu kita juga akan menyampaikan langsung kepada Gubernur Kepri, Walikota Batam dan Kepala BP Batam," tuturnya. 


Ketua Kadin Batam berharap dan meminta agar Visa kunjungan turis dari asal negara pemegang VOA, bisa dibebaskan biaya VOA minimal 5 hari atau 3 hari. 


"Di atas 5 hari baru dilakukan pembayaran VOA. Atau kembali seperti dulu yang pernah diterapkan, yang mana untuk pembayaran VOA 1 kali bayar 10 dolar. Ini untuk kompetitifnya biaya yang dibebankan kepada turis yang berkunjung ke Batam," Bebernya. 


Terkait harga tiket ferry yang mana dari Pemerintah Provinsi, Kota, dan BP Batam telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait agar harga tiket ferry bisa diturunkan. 


"Kadin Batam juga telah menyampaikan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) agar melakukan pembelajaran agar tiket ferry bisa turun, minimal sampai harga Rp 500 ribu," imbuhnya. 


Ditempat yang sama, Ketua ASITA DPD Kepri, Eva Betty menambahkan, terkait VOA kita dapat belajar dari negara luar, contohnya di negara China, yang mana juga dibebankan VOA untuk turis. 


"Negara China itu juga dibebankan Visa, tetapi ada satu daerah perbatasan antara China dan Hongkong yaitu daerah Shenzhen, untuk turis itu gratis Visa, itu merupakan penerapan untuk group yang artinya minimal untuk 3 orang keatas baru mendapatkan gratis visa," kata Eva. 


Lanjutnya, tujuan kita adalah, bagaimana bisa menyemangati kembali Asosiasi pariwisata untuk memperjuangkan kembali VOA ini, yang mana kita juga ada wacana untuk memperjuangkan sampai ke pusat. 


"Kita minta VOA di gratiskan selama 3 hari sampai 5 hari. Ini kita minta bukan untuk ke semua negara, tetapi hanya untuk wisawatan mancanegara yang sering berkunjung ke Kota Batam," ungkapnya. 


"Contohnya, negara yang sering berkunjung ke Batam yaitu negara Hindia, Korea, Japan, China, Australia. Kurang lebih ada 10 negara yang kita ajukan agar gratis VOA," sambungnya. 


Sementara itu, terkait tiket ferry, kita juga meminta harganya diturunkan kembali sampai di harga Rp 500 ribu. 


"Banyak upaya yang telah dilakukan oleh Kadin, dengan adanya rapat ini kita berharap pemerintah melihat betapa seriusnya pengusaha pariwisata menangani masalah ini untuk pertumbuhan pariwisata," imbuhnya. 


Jika 2 masalah ini dapat terselesaikan, kita menjamin, pariwisata di Kepri terutama di Kota Batam akan jauh lebih meningkat dan ramai dikunjungi wisatawan mancanegara atau turis, (egi) 


Redaktur: ZB




Share on Social Media