Batam, News, Kepri

Akibat Perencanaan Pembangunan, Ekosistem Hutan Mangrove di Bukit Harimau Jadi Rusak

Egi | Rabu 24 Jan 2024 21:46 WIB | 403

BP Batam
Aset Daerah
Lingkungan Hidup
Pengusaha
Perusahaan
Hutan
Pengrusakan Hutan


Kondisi hutan mangrove di Bukit Harimau dalam keadaan rata dengan tanah (foto:Egi)


Matakepri.com Batam - Masyarakat di Dangas Bukit Harimau Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau keluhkan adanya pengrusakan hutan mangrove.


Di lokasi tersebut terdapat aktivitas pengrusakan lingkungan hutan mangrove yang direncanakan akan adanya pembangunan oleh salah satu pengusaha di Kota Batam.


Pada tahun 2021, Presiden Joko Widodo hujan-hujanan merehabilitasi kawasan mangrove kritis di Batam. Saat itu, presiden berpesan agar merawat hutan mangrove yang mana bisa berfungsi menjaga pesisir, ekonomi masyarakat dan menyerap emisi karbon. Kontras dengan yang terjadi belakangan, di kota yang sama, hutan mangrove malah tertimbun untuk bikin perumahan ataupun villa.


Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Batam, Odit Lubis khawatir pengrusakan hutan mangrove akan merusak kawasan sungai Dangas terutama ekosistem sungai yang jadi mata pencarian nelayan. Mereka meminta pengrusakan mangrove itu dihentikan.


"Warga setempat khawatir, dengan adanya pengrusakan hutan mangrove akan berdampak kepada ekosistem di sungai yang menjadi bagian pencarian mereka," kata Odit, Rabu (24/1/2024) siang.


Odit juga mempertanyakan terkait perizinan, apakah perusahaan tersebut memiliki izin untuk melakukan kegiatan yang merusak hutan mangrove.


"Ada gak perusahaan yang merusak hutan mangrove itu memiliki perizinan dan dokumen Amdal?. Selama ini kita mengetahui semua bahwasanya Presiden RI Joko Widodo sibuk melakukan penanaman pohon mangrove. Tapi disini malah dilakukan pengrusakan," ungkapnya.


Lanjutnya, apakah Badan Pengusahaan (BP) Batam juga telah mengeluarkan legalitas lahan.


"Bisakah BP Batam menunjukkan HPL nya kepada masyarakat. Karena ekosistem mangrove bisa dibuat rusak seperti itu," pungkasnya.


Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Batam meminta kepada pihak perusahaan untuk menghentikan segala bentuk kegiatan yang merusak ekosistem mangrove.


"Kita mendeteksi dini untuk ekosistem mangrove di Dangas, kita inginkan semuanya bisa kembali seperti semula,"pungkasnya.


Pantauan di lokasi, saat ini aktivitas pengrusakan hutan mangrove sedang berhenti namun hutan mangrove yang sebelumnya tumbuh dengan subur sudah rata dengan tanah.,(Egi)


Redaktur: ZB




Share on Social Media