Tanjungpinang
Maman | Senin 04 Apr 2022 11:01 WIB | 1309
Jembatan 2 P. Dompak
MATAKEPRI.COM BATAM -- Beberapa pelelangan proyek pembangunan dan juga pemeliharaan di Pemprov Kepri dimenangkan oleh kontraktor-kontraktor asal luar Kepri yakni Kalimantan Selatan. Hal ini menimbulkan banyak dugaan-dugaan di masyarakat tentang adanya pemenang lelang yang sudah di atur. Bahkan ada yang mengatakan bahwa lelang tersebut seperti arisan.
Berikut beberapa proyek yang dimenangkan oleh kontraktor dari Kalimantan Selatan
1. Pemeliharaan jembatan 2 Dompak tahun 2020 nilai Pagu Rp 9.003.673.835.71, Pemenang PT. Wassenar Karya Marga yang beralamat di jalan pembangunan 1 No. 8 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan(Kalsel)
2. Pemeliharaan jembatan 2 Dompak tahun 2021 nilai Pagu Rp.4.750.000.000, Pemenang PT. Pandji Pratama Indonesia yang beralamat di jalan Pembangunan 1 No.10 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan(Kalsel)
3. Pembangunan Flyover Basuki Rahmat di jalan Ramayana dan persimpangan jalan Melayu, Batu 8 Atas, Kota Tanjungpinang, tahun 2022 nilai pagu Rp.59.999.710.065.81, Pemenang PT. Pandji Bangun Persada yang beralamat di jalan Pembangunan 1 No.6 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Berdasarkan data tersebut salah seorang nara sumber yang tidak ingin namanya dipublish mengatakan bahwa dapat diduga adanya permainan dalam penetapan pemenang lelang tersebut.
"Ini aneh dan wajar kalau kami sebagai masyarakat menduga adanya permainan. Dan ini lelang atau arisan," ucapnya, Senin(04/04/22) pagi di salah satu Kedai Kopi kawasan Batam Center.
"Saya bilang arisan ini dari tahun 2020, 2021, 2022 yang memang kontraktor dari asal yang sama, bahkan alamat mereka sama hanya beda nomor gedung saja,"ucapnya kembali.
Ini sangat di sayangkan, lanjutnya, Kenapa tidak kontraktor Kepri yang di berikan kesempatan. Apakah tidak ada kontraktor lokal yang mampu mengerjakan proyek sebesar itu.
Kemudian Narasumber juga menyampaikan harapannya agar pihak-pihak terkait dapat segera menyelidiki dugaan adanya permainan dalam lelang tersebut.
"Ini berturut-turut dari tahun 2020 sampai 2022, semoga pihak-pihak terkait dapat melakukan pemeriksaan agar anggapan masyarakat atas adanya dugaan permainan penetapan pemenang lelang tersebut dapat terjawab. Apalagi melihat nilai proyek yang tidak sedikit tentunya masyarakat juga sangat berharap agar proyek tersebut berhasil dengan sempurna dan uang masyarakat tersebut tidak menjadi sia-sia,"pungkasnya.
Hingga berita ini dipublikasikan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rodi Yantari saat ini dikonfirmasi masih belum memberikan tanggapannya. (tim)