Batam

Hilangnya Siswa SD di Batu Aji, Ini Kata Kompol Restia Octane Guchy

Juliadi | Senin 06 Feb 2023 13:18 WIB | 1145

Polres/Ta dan Polsek
Polda Kepri
TNI/Polri


Kapolda Batu Aji, Komisaris polisi (Kompol) Restia Octane Guchy, SE, SIK. (Foto: Istimewa)


MATAKEPRI.COM BATAM --  Dugaan adanya Penculikan seorang siswa SD Mashinta Kelurahan Tanjung Uncang inisial MRS (8) itu tidak benar, hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batu Aji, Komisaris Polisi (Kompol) Restia Octane Guchy, SE, SIK, kepada awak media, Senin (6/2/2023).


Dikatakan Restia, informasi hilangnya MRS yang dilaporkan oleh ayahnya, Selasa (31/1/2023) ketika pulang sekolah dan dengan gerak cepat Polsek Batu Aji melakukan penyelidikan tentang kejadian tersebut.


Lanjut dikatakan, Bhayangkara pembina keamanan dan dukungan masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Tanjung Uncang, Ajun inspektur polisi dua (Aipda) Yusri Zebua bersama unit Reserse kriminal (Reskrim) melakukan interogasi kepada beberapa saksi-saksi diseputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mendapatkan informasi tentang adanya korban.


"Orang tua MRS, anak dari Bapak Warto dan Ibu Roliyah sebagai sepasang suami istri, tahun 2019 keduanya bercerai dan korban diasuh oleh ayahnya, zaat ini Ibu Roliyah sedang bekerja di Taiwan," tulisnya.


Menurutnya, dari hasil penyelidikan diketahui bahwa, karena sering mendengar kabar, bahwa MRS kurang diurus oleh ayahnya.


"Mendengar kabar tersebut, maka ibu Roliyah menyuruh saudari Dyah, yang notabene sebagai kakak tiri MRS untuk menjemput MRS di sekolahnya, yang akan diberangkatkan menuju Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara melalui Bandara Hang Nadim Batam," jelasnya. 


Restia juga mengatakan, di Bandara Hang Nadim Batam, Azis keluarga Roliyah sudah menunggu dengan menyiapkan tiket pesawat untuk bersama-sama dengan korban menuju rumah nenek korban di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumut.


"Sesampai ke Bandara Kuala Namu Medan, korban dan saudara Azis melanjutkan perjalanan dengan tujuan ke rumah nenek korban yang beralamat di Kelurahan Sido Tani Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumut," tuturnya.


"Sesampainya di Kelurahan Sidotani  korban diterima oleh neneknya Amelia, saat ini korban tinggal bersama neneknya," sambungnya.


Dihadapan Bhabinkamtibmas Tanjung Uncang, Aipda Yusri Zebua dan penyidik pembantu, ayah korban (Warto) menelfon secara vidio call dengan Ibu Amelia (Nenek korban). 


"Dalam percakapan tersebut, nenek korban mengakui kalau MRS telah tinggal  bersamanya dan dalam kondisi sehat," ucapnya.


Menurutnya, setelah memastikan bahwa anaknya (korban) tinggal bersama neneknya, maka Warto mencabut laporan ke Polsek Batu Aji dan Warto juga telah merelakan kalau korban diasuh oleh neneknya.


“Saya selaku Kapolsek Batu Aji tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan anak terutama saat diluar rumah, sebaiknya sekolah diantar jemput oleh orangtua,” himbau Restia.


“Saat ini Polsek Batu Aji sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan melaksanakan penyuluhan dan patroli disekolah-sekolah yang ada diwilayah hukum Polsek Batu Aji,” tutupnya. (Adi)


Redaktur: ZB



Share on Social Media