Property, News

Kebangkitan Properti Nasional, Property Clock Bergerak Keatas

| Senin 04 Jun 2018 15:22 WIB | 3888



Properti Nasional (istimewa)


MATAKEPRI.COM - Dunia properti sempat mengalami kelesuan pada akhir 2016 sebagai dampak dari faktor ekonomi secara keseluruhan yang turut dipengaruhi kondisi ekonomi global.

Perlahan-lahan pasar mengalami masa pemulihan dan merupakan suatu strategi sekaligus peluang yang harus dipertimbangkan para agen properti profesional.

Namun analisa dari para pengamat properti, tahun 2018 ini merupakan momentum kebangkitan bagi dunia properti nasional di mana perputaran property clock mulai bergerak ke atas lagi. Sinyalemennya saat ini market mulai naik, pembangunan konstruksi naik, penjualan naik tipis, ditambah tren suku bunga yang rendah.

Mau dapat uang tunai total Rp10 juta untuk lima orang pemenang? Ikuti Survey Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2018 di sini!

Survey ini bertujuan untuk mengetahui respon konsumen properti terhadap kondisi pasar properti saat ini, yang hasilnya akan berguna bagi para pelaku pasar properti, baik konsumen, penjual, maupun pembuat peraturan.

Dipengaruhi Kondisi Nasional

Sambil menunggu pasar properti pulih dan bergeliat lagi, agen properti yang andal dan piawai tentunya mampu membaca pasar dan peluang hingga dapat membidik segmen yang menjanjikan di masa pemulihan.

Agen yang berpengalaman tentunya paham bahwa perilaku investasi masyarakat akan dipengaruhi kondisi nasional, dan untuk saat ini seperti perayaan Lebaran atau situasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

Kondisi ekonomi makro saat ini stabil meski cenderung flat. Arah kebijakan suku bunga masih stabil, tetapi ruang penurunannya masih terbatas. Namun demikian, stabilitas tersebut mengindikasikan ada harapan untuk menjadi lebih baik.

“Konsumen properti, terutama dari kalangan investor, masih dalam posisi wait and see. Mereka menunggu situasi politik dan kondisi ekonomi makro. Masyarakat lebih memilih untuk menabung ketimbang investasi,” kata Ekonom Bank Permata, Josua Pardede.

“Saat ini permintaan hunian lebih banyak berasal dari hunian sedang, ukuran luas 22-70m2. Permintaan ini lebih banyak dari kalangan pembeli yang memang benar-benar sedang membutuhkan rumah untuk ditinggali,” ia menambahkan. (**)

Sumber : lptn6




Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait