Batam

Bahayanya Lampu Sorot Dalam Dunia Penerbangan

Juliadi | Jumat 29 Apr 2022 16:39 WIB | 1906

AD/AL/AU
TNI/Polri



MATAKEPRI.COM, BATAM -- Berawal info dari Air Traffic Control  (ATC) Singapure ke tower Airnav batam, lanjut diinformasikan ke Direktorat pengaman (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam  malam ini terjadi 2 kali lasser attack kepada pesawat yang approach di Bandara Changi Singapure, Kamis (28/4/2022).


Laporang diterima langsung oleh Kepala dinas operasi (Kadisops) Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Lanud) Hang Nadim, Mayor Lek Wardoyo, melalui jaringan Whatsapp kemudian dilaporkan ke Komandan Lanud (Danlanud) Hang Nadim, Letnan kolonel (Letkol) Penerbang (Pnb) Iwan Setiawan, SAP, serta diteruskan ke jajaran untuk ditindaklanjuti.


“Info dari Airnav, ATC singapore menginformasikan  malam ini terjadi 2X lasser attack kpd pswat yg approach changi, yg koordinatnya kira2 di area Ocarin,” ucap William.


Tanpa buang waktu anggota Lanud Hang Nadim bergerak menelusuri serta memeriksa lokasi yang dimaksud ternyata nihil, hingga hampir tengah malam baru diketahui lampu sorot tersebut berasal dari atas Hotel Sky One Harbour Bay Batam. 


Setelah diberikan pengertian serta edukasi oleh anggota Lanud Hang Nadim dan Ditpam, pihak management bersedia mematikan lampu tersebut dan berjanji untuk tidak mengoperasikan lampu sorot tersebut karena mengganggu penerbangan.


“saya sebagai perwakilan management mohon maaf klau ada terjadi gangguan,”ucap salah satu sumber dari pihak management.


“saya sudah infokan owner juga untuk tidak bisa pakai lagi di skyone, karena mengganggu penerbangan,” tambah sumber tersebut.


Sementara itu, Danlanud Hang Nadim Letkol Pnb Iwan Setiawan, S.A.P juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Batam terutama pengelola hiburan, untuk tidak menggunakan laser atau lampu sorot berkekuatan besar di malam hari yang dipancarkan ke atas.


“saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Batam atau pengelola hiburan untuk tidak menggunakan lampu sorot dimalam hari yang dipancarkan keatas, hal ini sangat berbahaya dalam dunia penerbangan. Selain silau juga mampu mengganggu konsentrasi penerbang saat melakukan pendaratan,”tegas Iwan.



Share on Social Media