Batam, News, Ekonomi

Gandeng Korem dan Instansi Pemerintah, DPC Alfi Batam Berharap Jasa Logistik Lebih Efisien

Egi | Sabtu 25 Nov 2023 12:28 WIB | 727




MATAKEPRI.COM BATAM -- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau Indonesian Logistics & Forwarders Association (ALFI/ILFA) DPC Kota Batam jalin silaturahmi bersama instansi pemerintah dan aparatur negara, di Hotel Swissbel Harbour Bay Batam pada, Jumat (24/11/2023).


Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk pertahanan logistik dalam memacu pertumbuhan ekonomi secara nasional dan Kota Batam secara khusus.


Ketua ALFI/ILFA DPC Batam Apin Maradonal, mengatakan, kegiatan ini merupakan sinergi antara pihaknya bersama instansi pemerintah dan aparatur negara dalam menjaga arus lalu lintas barang.


"Tujuan kita di sini, untuk membahas situasi logistik yang saat ini mengalami penurunan. Ditambah beberapa waktu lalu Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Watuseke juga menanyakan situasi ini," kata Apin. 


Lanjutnya, Kota Batam adalah kota yang kecil namun memiliki banyak berbagai macam suku, budaya dan agama, selama ini sudah terjalin dengan baik. Makanya ekosistem yang pertama harus kita jaga dan perhatikan. 


"Bukan tanpa dasar, Batam tidak memiliki sumber daya alam, kita hanya memiliki sumber daya manusia. Sehingga kita harus benar-benar memanfaatkan kondisi potensial Kota Batam ini dengan baik," bebernya. 


Dengan kata lain, ia mewanti-wanti jangan sampai salah satu kebijakan nasional yang dibuat tanpa melihat potensi daerah, takutnya kearifan lokal yang tidak dijaga membuat kota Batam yang dipenuhi para perantau ini jadi sepi, akibat masyarakatnya malah kembali ke daerah masing-masing. 


"Yang ada tidak lagi banyak masyarakat di sini sehingga membuat hitung-hitungan logistik untuk biaya hidup itu makin besar," tuturnya.


Ia menjelaskan, ketika bahan makanan pokok yang datang berkurang dalam satu pelayaran, hal itu akan menyebabkan biaya sangat tinggi. Namun sebaliknya, ketika satu pelayaran penuh muatan, bisa membuat harga itu murah.


"Ini akan berdampak nantinya pada harga jual di pasaran yang tinggi. Kita juga ketahui Batam mengandalkan pariwisata dari luar negeri yang datang berkunjung. Batam dikenal dengan harga kompetitif, sehingga mereka mau membelanjakan uangnya di Batam," jelasnya.


Dengan kata lain, misalnya warga Singapura dengan bawa uang sekitar 300 hingga 400 dolar saja, mereka sudah menikmati berbagai pelayanan di Kota Batam. 


"Efeknya ke kita di sini, perputaran uang tentu akan berjalan. Jadi adanya potensi itu harus betul-betul kita jaga," ungkapnya. 


Dirinya juga sangat mengapresiasi atas sinergitas yang terjalin dengan aparatur negara serta pemerintahan. Hadirnya TNI Polri yang mempertahankan kedaulatan NKRI ini, juga untuk menunjukkan bahwa Batam ini aman sehingga bisa nyaman melakukan arus lalu lintas mata rantai logistik kepada masyarakat maupun ke pabrik.


"Intinya jangan sampai kita putra daerah malah tidak dapat melihat potensi di daerah sendiri," tegasnya.


"Harapan kita dengan agenda kali ini, kita publikasikan, kita tampilkan, akan membuat para investor maupun kita merasa nyaman dan logistik kembali bangkit lagi," kata Apin mengakhiri. 




Ditempat yang sama, Vice Chairman of Maritim & Port National Board ALFI/ILFA, Harry Sutanto menambahkan, sebagai anggota terbaru di kepengurusan ALFI/ILFA, di kota Batam, dia meminta kepada seluruh pengurus untuk menampakkan jatidiri sebagai sebuah lembaga yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.


"Saya berharap kehadiran ALFI/ILFA di kota Batam ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat banyak, dengan menghadirkan layanan jasa logistik yang efisien," ujar Harry. 


Kemudian, logistik itu sangat luas dan sangat berpengaruh kepada kehidupan orang banyak. Oleh karena itu, kiprah dari DPC ALFI/ILFA Kota Batam dan juga DPW ALFI Provinsi Kepulauan Riau sangat dibutuhkan karena dapat memberi manfaat yang positif.


Lebih lanjut Harry mengatakan, ada sejumlah komoditi bahan pangan seperti Gandum yang mengalami kenaikan akibat terjadinya perang Rusia - Ukraina. Akibat dari perang tersebut importir gandum dalam negeri terpaksa harus mencari alternatif dari negara lain, sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan gandum tersebut.


"Adanya perang mengakibatkan pasokan gandum dari Ukraina terganggu. Hal itu dikarenakan semua aktifitas di dunia ini terkoneksi satu dengan yang lainnya. Jika terjadi sumbatan, maka akan berdampak kepada perekonomian kita," sebutnya.


Dilokasi yang sama, Sekretaris Umum DPW ALFI Kepri, Golan Hasan memberikan apresiasi kepada DPC ALFI/ILFA Batam yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan menggandeng Korem, Instansi Pemerintah dan Aparatur Negara yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.


"Salut dan apresiasi saya berikan kepada pengurus DPC ALFI/ILFA Batam yang dipimpin oleh Ketua Apin Maradonald, yang telah melaksanakan kegiatan ini," ucap Golan disela-sela kegiatan.


Dikatakannya, dengan menggandeng pihak TNI dalam hal ini Korem 033/Wira Pratama untuk terlibat dalam menjaga kestabilan ekonomi dan pertahanan logistik di seluruh wilayah Kepri, khususnya di kota Batam.


Menurutnya, dalam menjaga kestabilan politik tetap terjaga dengan baik, perlu adanya kesamaan sikap dari pemangku kebijakan di wilayah tersebut. Maka dari itu, kestabilan politik ini menjadi sangat penting untuk menjaga kestabilan ekonomi tetap terjaga dengan baik.


"Kestabilan politik ini sangat penting untuk menjaga kestabilan perekonomian, dan menjamin kebutuhan masyarakat tetap terjaga dengan baik," pungkasnya.(egi) 


Redaktur: ZB



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait