Batam, News, Kepri

99 Rumah Untuk Warga Terdampak Relokasi PSN Rempang Selesai Dibangun

Egi | Selasa 03 Sep 2024 12:24 WIB | 252

Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah
Wali Kota/Wakil Wali Kota
BP Batam


Rumah untuk warga terdampak relokasi PSN (foto:Egi)


Matakepri.co.id Batam - Sebanyak 99 kavling rumah untuk warga yang terdampak relokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang di kawasan Tanjung Banon sudah selesai dibangun dari target yang ditentukan Badan Pengusahaan (BP) Batam yaitu sebanyak 100 kavling pada akhir bulan Agustus 2024.


Pembangunan ini juga didukung dengan berbagai fasilitas yang akan disediakan oleh pemerintah, termasuk Sertifikat Hak Milik (SHM).


Warga yang telah mendukung program relokasi pemerintah itu, juga menyempatkan diri untuk melihat langsung perkembangan pembangunan rumah mereka di kawasan Tanjung Banon.


Yulianti, salah satu warga yang kini telah tinggal di hunian sementara, berbagi pengalamannya saat melihat perkembangan rumahnya yang baru.


"Kami sangat senang melihat progres pembangunan yang begitu cepat. Kami tidak sabar untuk segera pindah ke rumah baru yang telah dijanjikan di Tanjung Banon. Harapan kami, pembangunan ini bisa selesai tepat waktu, sehingga semakin banyak warga yang tertarik untuk mendukung program PSN dari pemerintah," ujar Yulianti, Selasa (3/9/2024).


Begitu juga yang disampaikan Novi, warga Sembulang yang juga telah direlokasi mengatakan, dia berharap agar proses relokasi warga yang telah mendaftar dapat dipercepat. 


"Kami berharap dengan pindah ke rumah baru di Tanjung Banon, kehidupan kami bisa menjadi lebih baik," katanya.


Dalam waktu dekat, tiga keluarga akan segera menempati rumah baru mereka di Tanjung Banon, menandai dimulainya babak baru bagi mereka dalam mendukung pembangunan yang lebih baik. Dengan segala fasilitas yang telah disiapkan, hunian baru ini tidak hanya menjanjikan kenyamanan, tetapi juga kepastian hak milik yang diakui oleh negara.


Sudirman yang merupakan keturunan keenam dari leluhur asli Rempang dengan sukarela memilih untuk direlokasi. 


Keputusan ini diambil dengan keyakinan bahwa nenek moyangnya tidak akan pernah menginginkan generasi penerusnya hidup susah. Ia berharap keputusan ini akan membawa masa depan yang lebih baik bagi keluarga,anak, hingga cucunya kelak, (Egi)


Redaktur: ZB



Share on Social Media