Batam, News, Ekonomi

IHK Kepri Bulan Agustus 2019, Mengalami Deflasi

Juliadi | Kamis 05 Sep 2019 08:25 WIB | 3360

Bank Indonesia


Istimewah


MATAKEPRI.COM, Batam - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada Agustus 2019 disetujui untuk digunakan deflasi. Deflasi Kepri pada Agustus 2019 diterima sebesar 0,80% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dengan konversi sebesar 0,60% (mtm). IHK Kepri juga lebih rendah dibandingkan IHK Nasional pada Agustus 2019 yang meningkat sebanyak 0,12% (mtm).

Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Fadjar Majardi, Kamis (5/9/2019) melalui pesan Whatsapp (WA).


Secara tahunan, konversi Kepri pada Agustus 2019 diterima sebesar 3,23% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,50% (yoy) maupun IHK Nasional pada Agustus 2019 sebesar 3,49% (yoy).Dengan perkembangan tersebut, perubahan pada bulan Agustus 2019 menerima sebesar 1,56% (ytd) dan masih dalam kisaran sasaran 3,5% 1% (yoy) pada akhir tahun 2019.


Deflasi Kepri pada Agustus 2019 bersumber dari penurunan harga pada kelompok bahan makanan dan transpor, telekomunikasi dan jasa keuangan. Kelompok transpor, telekomunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 2,63% (mtm) dengan andil -0,54% (mtm). Komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok ini karena penurunan tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar 12,07% (mtm) dengan andil -0,54% (mtm) diperkirakan karena normalisasi setelah usainya masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta pengaruh kondisi low season. Sementara, kelompok bahan makanan juga mengalami deflasi sebesar 2,77% (mtm) dengan andil -0.65% (mtm).


Komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok ini adalah bayam yang menaikkan deflasi sebesar 48,06% (mtm) dengan andil -0,43% (mtm) diperkirakan karena telah terpenuhinya pasokan. 
Secara spasial, Batam dan Tanjungpinang memperbaiki deflasi.


Pengeluaran deflasi sebesar 0,86% (mtm) atau 3,32% (yoy), dibandingkan bulan lalu yang meningkat mencapai 0,61% (mtm) atau 3,53% (yoy).


Sedangkan Tanjungpinang meningkatkan deflasi sebesar 0,38% (mtm) atau 2,69% (yoy), dibandingkan bulan sebelumnya yang ditambahkan pada peningkatan sebesar 0,57% (mtm) atau 3,32% (yoy).Komoditas utama penyumbang deflasi di Batam dan Tanjungpinang adalah tarif angkutan udara dan bayam.


Mencermati perkembangan perubahan terkini, IHK Kepri pada September 2019 diperkirakan meningkat.Diperkirakan lebih banyak dari yang diperkirakan pada tahun 2019 yaitu sebesar 3,5 ± 1% (yoy).


Beberapa potensi risiko pendorong penurunan di Kepri pada September 2019 antara lain: (i)(ii) potensi kenaikan harga sayuran setelah mengatasi deflasi yang cukup dalam dua bulan berlalu-turut; (iii) gelombang laut yang tinggi akhir tahun dapat mengalihkan proses distribusi logistik dan mengurangi pasokan bahan makanan; (iv) kerusakan produksi di sentra penghasil disebabkan oleh kemarau (v) tren kenaikan harga emas dunia sampai saat ini diharapkan dapat kembali naik peringkat harapan kelompok emas (perhiasan emas).


Sejalan dengan langkah-langkah pengunduran yang dilakukan pada tahun 2018, pengunduran tahun 2019, pengunduran diri untuk penganggaran 4K (Pengendalian, Keterjangkauan Harga, Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif).Terkait hal tersebut, beberapa rekomendasi untuk mengendalikan antara lain sebagai berikut: (i) Mendorong Pemerintah untuk membuka potensi Kerjasama Antar Daerah (KAD) baru dengan daerah pemasok aneka cabai selain Sumatera Utara dan Jawa Tengah sebagai langkah mitigasi beralih masa tanam ke daerah pemasok juga menjadi alternatif sumber pasokan; (ii) Pengadaan peningkatan akses jalan dan infrastruktur pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan bongkar muat; (iii) Perluasan gudang Bulog harus menjadi lebih besar untuk persediaan bahan makanan dan biaya transportasi; (iv) Program pertanian yang lebih menggiatkan seperti pembinaan kelompok tani di Dompak; (v) Pengaturan tata niaga agar lebih efisien untuk melindungi kerahasiaan harga komoditas seperti cabai merah dan agar agar tidak merugikan petani lokal; (vi) Menjamin mendukung pupuk untuk mendukung usaha pertanian di Kepri. (Adi)



Share on Social Media