News

Kepsek Salah Mengirim WA, akibatnya Foto Syurnya Menyebar Kemana-mana

| Senin 20 Feb 2017 08:42 WIB | 2152




MATAKEPRI.COM, Makassar - Sudah jatuh ditimpa  tangga, itulah yang sedang menimpah seorang Kepala Sekolah SD di Makassar, inisial SH.

Sudah dua hari ini, ia ramai-ramai jadi buah bibir di kota Makassar khususnya rekan-rekannya sesama kepala sekolah.

Bagaimana tidak atas keteledorannya, foto (payudara) miliknya, yang sedianya dikirim ke dokter tempat ia berkonsultasi justeru terkirim ke grup whats app Revolusi Pendidikan, yang didalamnya beranggotakan seluruh Kepala Sekolah dan jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Malangnya, foto ini pun tersebar hingga ke "oknum" yang usil, hingga masuk ke media-media online.

SH mengaku bahwa sebagian berita itu tidak mengkonfirmasi kedirinya, sehingga berita yang disajikan itu seolah-olah menyudutkan dirinya.

"Saya ini orang di pendidikan, didalam grup itu ada pak Kadis ada pejabat disdik, dan rekan kepala sekolah. Bisa-bisanya itu saya mau sebar foto-foto seperti itu yang notabene ratusan anggotanya," ujar SH.

"Saya hanya serahkan sama yang kuasa, apapun dampak ataa salah kirim ini saya akan terima," kata SH dalam jumpa persnya di Cafe Pelangi, Jl Bontolempangan, Makassar.

Ia menambahkan, SH mengaku telah menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan jumpa pers yang ia lakukan ini juga atas petunjuk Wali Kota Makassar.

SH menceritakan kejadian salah kirim ini berlangsung usai SH  menghadiri acara Hari Peduli Sampah di Center Point Of Indonesia menuju tempat ia bertugas di salah satu SD di Makassar.

Pada waktu yang sama grup chat Revolusi Pendidikan dan chat dokter tempat SH berkonsultasi sama -sama diurutan atas sehingga, ia tidak menyadari jika foto itu terkirim ke grup whats app.

"Nanti saya tahu kalau ada teman Kepsek yang telpon saya," kata SH lagi.

Dengan hebohnya pemberitaannya di media, SH lagi-lagi menyatakan ia berpasrah kepada yang kuasa.

Ia pun membeberkan kekecewannya terhadap salah satu anggota grup wa Revolusi yang tega menyebarluaskan fotonya kepada media.

Perahnya lagi kata SH, media pun tidak mengkonfirmasi kepada dirinya apa yang sebenarnya terjadi.

"Tapi sudahlah, Allah yang tahu," katanya lagi.

SH menjelaskan dirinya memiliki penyakit kista dan kelainan di kandungannya. Dengan penyakit itu, benjolan pun tumbuh dibawah payudaranya.

Dokter yang menangani yakni dr Masyita yang ada di Antang meminta untuk dikirimkan foto itu, tapi foto itu terkirim tidak pada tempatnya.

Perlu diketahui, SH bukan Kepsek sembarang. Dia telah mencetak sejumlah prestasi di dunia pendidikan.

Mulai dari piagam sebagai Kepsek terbaik versi Bank Danamaon, ia juga mendapat sejumlah penghargaan sejak ia menjadi guru.

Sejak tahun 1992 ia mulai berkarir di Pendidikan, saat itu SH terangkat sebagai PNS dan ditempatkan di SD Pongtiku, dan sejumlah sekolah di Makassar.

Tahun 2017, ia naik pangkat menjadi Kepala Sekolah sampai sekarang di Makassar.

SH dua tahun silam berduka, anak laki-lakinya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit.

Namun sayang, kepergiaan anandanya yang tersayang, memberikan duka kepada banyak keluarga dan kerabatnya.

Betapa tidak, MI nama anaknya meninggal dunia karena dibegal di Jl Emy Saelan 2015 lalu.

Tapi dengan kejadian ini, SH pun iklas, begitupun dengan kasus yang menimpanya.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto langsung merespon beredarnya foto vulgar salah satu kepala sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) di sebuah grup WhatsApp.

"Kalau ini benar, tentu ini mencoreng dunia pendidikan kita. Kami akan tindak tegas,"kata Danny Pomanto melalui rilis yang dikirim ke Group WhatsApp Media Posting Pemkot Mks, Sabtu (18/2/2017).

Namun, Danny memberi kesempatan kepada oknum kepsek tersebut segera memberikan keterangan pers.

Menurut pengakuan oknum kepsek tersebut kepada Danny, tangan pria yang ada foto tersebut adalah tangan suami sang kepsek.

"Katanya salah kirim, foto itu ditujukan ke dokter pribadinya. Tapi salah pencet dan terkirim ke group publik yang ada di WhatsApp-nya. Karena itu kita desak melakukan konferensi pers bersama suaminya sekaligus meminta maaf ke publik atas kelalaian itu," kata Danny Pomanto.

Terlepas dari benar tidaknya tangan lelaki yang terlihat merupakan suami yang bersangkutan, Danny mengatakan pihaknya tetap akan memberikan sanksi karena telah lalai dan bisa berdampak negatif terhadap citra pendidikan di Makassar.

DP pun mengingatkan agar berhati-hati mengabadikan hal-hal yang bersifat pribadi dan tidak pernah berfoto tak senonoh untuk tujuan apa pun.






Share on Social Media