News

Inilah Kota Terbaik di Dunia

| Kamis 16 Mar 2017 13:59 WIB | 2748

Hukum & Kriminal
Lingkungan Hidup



MATAKEPRI.COM,  Wina - Ibukota Austria, Wina yang terletak di pinggir Sungai Danube, kembali menjadi kota terbaik dalam daftar kota-kota dengan kualitas kehidupan terbaik yang disusun oleh perusahaan konsultansi Mercer.

Gelar ini didapat Wina selama delapan tahun berturut-turut, sementara Baghdad lagi-lagi dianggap sebagai tempat terburuk untuk ditinggali.

Survei terhadap 231 kota ini membantu perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi menentukan kompensasi dan uang saku "kesusahan" untuk staf internasional. Ada puluhan kriteria yang ditetapkan, seperti stabilitas politik, layanan kesehatan, pendidikan, tingkat kejahatan, rekreasi dan transportasi.

Pusat-pusat global seperti London, Paris, Tokyo dan kota New York bahkan tidak masuk 30 teratas, tertinggal dari kota-kota besar di Jerman, Skandinavia, Kanada, Selandia Baru dan Australia.

Singapura merupakan kota Asia dengan peringkat tertinggi, yaitu 25, sementara San Francisco di posisi 29 merupakan kota Amerika Serikat dengan peringkat terbaik. Untuk Afrika, Durban di Afrika Selatan menduduki tempat ke-87.

Penduduk Wina sebanyaki 1,8 juta orang menikmati kenyamanan dari budaya kafe dan sejumlah museum, teater dan opera di kota itu. Biaya sewa rumah dan transportasi publik di kota itu, yang arsitekturnya menandai masa lalu sebagai pusat kekaisaran Habsburg, rendah dibandingkan dengan ibukota-ibukota barat lainnya.

Zurich di Swiss, Auckland di Selandia Baru, Munich di Jerman dan Vancouver di Kanada mengikuti Wina dalam lima besar kota-kota paling nyaman ditinggali di dunia.

Baghdad lagi-lagi ada di peringkat paling bawah di dunia. Gelombang kekerasan sektarian telah menyapu ibukota Irak itu sejak serangan yang dipimpin AS pada 2003.

Enam tahun mengalami perang berdarah-darah di Suriah, Damaskus ada di posisi ke-7 dari bawah, diikuti Bangui di Republik Afrika Tengah, Sana'a ibukota Yaman, Port-au-Prince di Haiti, Khartoum di Sudan dan N'Djamena di Chad, demikian VOA melaporkan.



Share on Social Media