Batam

Berita Gembira, Menteri ini Siapkan 160 Miliar untuk Bangun Jalan dan Jembatan di Batam

| Senin 27 Mar 2017 10:16 WIB | 2707



Foto Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Batam - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun berbagai infrastruktur untuk mengantisipasi pertumbuhan Batam ke depan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pada 2017 ini Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran bidang jalan dan jembatan di Kepulauan Riau sebesar Rp 160 miliar.

Selain digunakan sebagai untuk pemeliharaan rutin jalan, dana juga dialokasikan untuk pembangunan lanjutan overpass Simpang Jam, rehabilitasi Jembatan Barelang, dan pelebaran sejumlah ruas jalan. Overpass Simpang Jam, dibangun sejak 2016, untuk mengurai kemacetan dengan anggaran Rp 180 miliar. "Progress-nya saat ini mencapai 65 persen dan ditargetkan rampung pada November 2017," jelas Basuki melalui keterangan resmi yang dikutip kumparan.com, kemarin.
 
Pemerintah, lanjutnya, turut melakukan Rehabilitasi Jembatan Fisabilillah atau Barelang I, yang akan dilaksanakan tahun ini dengan anggaran Rp 30 miliar. Hal tersebut disampaikan Basuki di sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke lokasi pembangunan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau (23/3).

Jokowi di pembangunan Waduk Sei Gong Batam (Foto: Biro Pers Istana/Laily Rachev)
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Junaidi mengatakan, Kementerian PUPR tengah melakukan studi kelayakan pembangunan jalan sepanjang 13 Km untuk mendukung pembangunan permukiman nelayan di Natuna.

Sedangkan untuk bidang sumber daya air, di tahun 2017 dianggarkan Rp 340 miliar yang di antaranya akan dialokasikan untuk pembangunan Bendungan Sei Gong, irigasi di Natuna, dan pembangunan dua embung (penampung air hujan) di Bintan. Sedangkan di bidang perumahan akan dibangun tiga rumah susun yang masing-masingnya membutuhkan anggaran sekitar Rp 8-10 miliar.


Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso menambahkan, Bendungan Sei Gong akan menampung 11,8 juta meter kubik dan mampu mengalirkan air baku sebesar 400 liter per detik. Penyelesaiannya dipercepat dari semula akhir 2018, menjadi pertengahan 2018 dengan menambah jam kerja 3 shift per hari selama 7 hari dan penambahan alat. Suplai air baku di Pulau Batam utamanya memang berasal dari bendungan atau embung.

Untuk antisipasi kebutuhan air baku di masa mendatang, Kementerian PUPR mencari lokasi yang memiliki potensi untuk dibangun penampungan air baru untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dan penduduk di pulau tersebut. (*)



Share on Social Media