News

Penyelidikan Tewasnya Wartawan Mingguan di Medan, Polisi Simpulkan Ada Masalah Pribadi

| Rabu 29 Mar 2017 20:34 WIB | 1535



Istimewa


MATAKEPRI.COM, Medan - Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri akhirnya memberikan keterangan resmi terkait kasus pembunuhan wartawan mingguan Amran Parulian Simanjuntak (36).

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menyimpulkan bahwa pembunuhan ini berlatar masalah pribadi.

"Kasus ini tidak ada kaitannya dengan perusahaan mana pun. Ini murni bermotif masalah pribadi," kata Daniel sebagaimana dilansir Tribun Medan, Rabu (29/3/2017).

Mantan Kanit Jatanras Polresta Medan ini mengatakan, korban dihabisi tepat setelah keluar dari gerai penjualan pulsa Star Linggom yang ada di Jalan KM 13,8 Desa Sei Semayang, Sunggal. Pelaku diketahui satu orang.

"Setelah keluar dari tempat penjualan pulsa, pelaku mendatangi korban. Lalu, pelaku sempat memukul korban namun dilawan," katanya.

Lantaran korban melawan, pelaku yang sudah membawa senjata tajam kemudian menikam korban di bagian pinggang kiri. Dilanjutkan dengan penikaman di bagian perut dekat ulu hati.

"Untuk sementara ini, sudah ada lima orang saksi kami periksa. Kami memohon doa dari rekan-rekan agar pelakunya bisa segera ditangkap," ujarnya.

Sebagaimaan diberitakan sebelumnya, Amran Parulian Simanjuntak (36) warga Jl Banten, Diski, Sunggal yang diketahui merupakan wartawan mingguan tewas ditikam sekelompok orang di Jl Medan-Binjai KM 13,5 tak jauh dari sekolah anaknya.

Disebut-sebut, Amran dibunuh karena persoalan pemberitaan.

"Pagi tadi adik kami (Amran) ini minta tolong sama abang untuk ngantar anaknya ke sekolah. Karena dia khawatir, adik kami ini ngikuti abang dari belakang," ungkap Renova Simanjuntak (37), kakak kandung korban di RS Bhayangkara Tingkat II Medan, Rabu (29/3/2017).

Renova mengatakan, mereka tak tahu pasti siapa pelaku pembunuhan ini. Namun kata Renova, diduga pelaku kenal dengan korban.

"Mungkin sudah diikuti juga adik kami ini. Begitu dia ngecek anaknya di sekolah, dia langsung dibunuh," kata Renova.

Wanita berambut pendek ini mengatakan, keluarga mendapat informasi dari guru sekolah TK Valentin, tempat anak korban belajar. Katanya, Amran dibunuh oleh orang tak dikenal.

"Kami belum jelas ceritanya ini. Karena kamu juga baru dapat kabar dari pihak sekolah," ungkap Renova menangis meraung-raung. (***/isu)




Share on Social Media